Langit Al-Quds Akan Menghitam
Setiap tahun, setiap Mei dirayakan dengan penuh sukacita oleh orang-orang Zionis-Israel sebagai hari kemerdekaan bagi negara mereka. Sedang Bangsa Palestina memperingatinya sebagai momentum pengusiran mereka dari tanah airnya (Palestine Nakba), sebuah momentum yang sangat pedih dan pahit, yang harus dibayar dengan nyawa dan darah jutaan bangsa Palestina sampai sekarang.
Pada 15 Mei tahun 2008 ini , warga Palestina merayakan hari kelabu itu dengan menerbangkan ribuan layang-layang, melepaskan balon-balon dan mengibarkan bendera-bendera yang semuanya berwarna hitam di langit Al-Quds, wilayah Yerusalem Timur yang dijajah Israel. Sementara sejumlah pemimpin dunia merendahkan diri mereka dengan bersuka cita merayakan 60 tahun berdirinya "negara" Zionis Israel.
Warna hitam menandai hari kelam bagi warga Palestina yang tanah dan rumah-rumahnya dirampas gerombolan Yahudi Zionis yang ingin mendirikan "negara" dengan cara paksa di tanah Palestina. Ketika itu, gerombolan Yahudi Zionis mengusir warga Palestina dari tanah airnya sendiri, sehingga banyak di antara mereka yang kini hidup di pengungsian dan tidak pernah mendapat izin dari rejim Zionis untuk kembali lagi ke tanah kelahiran mereka.
Hari ini, 15 Mei, 60 tahun sudah gerombolan Yahudi Zionis membawa malapetaka bagi rakyat Palestina. Komite Peringatan Hari Nakba (Hari Malapateka) Nasinal di Palestina menggelar kampanye "21.915 Balon Hitam", angka itu melambangkan jumlah hari (365 hari x 60 tahun) penjajahan Zionis Israel terhadap bangsa Palestina. Di dalam balon-balon itu, akan diselipkan surat dari anak-anak Palestina berisi ungkapan perasaan mereka tentang Hari Nakba dan masa depan Palestina.
Menurut Komite Peringatan Hari Nakba Nasional di Palestina, kampanye itu mereka lakukan untuk mengimbangi perayaan berdirinya "negara" Zionis Israel yang dilakukan warga Israel dan sejumlah tokoh dunia. Dalam pernyataannya mereka menulis, "Tujuan kami adalah mengubah warna langit di tengah suka cita Israel. Supaya orang-orang tahu, ada sisi lain dari kisah berdirinya Israel, sebuah sisi yang penuh luka hati, penderitaan dan perampasan."
Balon-balon berwarna hitam itu rencananya akan diterbangkan pada saat Presiden AS George W. Bush yang sedang berkunjung ke Israel, memberikan pidatonya di hadapan parlemen Israel hari ini, Kamis (15/5). "Ini akan menjadi jawabab bagi pidato Bush dan sikap AS yang bermusuhan dengan kami, " kata mereka.
Sementara itu, Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad mengecam Israel yang menggelar pesta gala dalam peringatan 60 tahun berdirinya "negara" Zionis itu. "Saya katakan pada warga Israel, bagaimana Anda bisa berpesta sementara rakyat Palestina menderita? Bagaimana Anda merasakan kebebasan dengan cara merampas tanah dan kemerdekaan orang lain? Bagaimana Anda bisa berpesta sementara rakyat Palestina menderitaa akibat pemukiman-pemukiman yang Anda bangun, kejahatan yang dilakukan warga Anda, blokade yang Anda lakukan dan kekejaman yang dilakukan tentara-tentara Anda? " tandas Fayyad.
Dur Peringati Berdirinya “Negara” Israel
Logikanya setiap muslim, asal masih punya nurani, akan berdiri di sisi bangsa Palestina dan mengecam orang-orang Israel. Tapi sayangnya, seorang Abdurahman Wahid malah memilih bersama orang-orang Israel. Bahkan Dur menyatakan akan menghadiri peringatan hari kemerdekaan “Negara” Israel.
Dur pun pergi ke Amerika Serikat memenuhi undangan organisasi Zionis Yahudi “Simon Wiesenthal Center” untuk menerima penghargaan The Jewish Medal of Varlor, sebuah medali penghargaan bagi orang-orang yang terbukti berani menjadi tameng bagi kepentingan Zionis-Yahudi di dunia.
Dalam wawancara dengan Hidayatullah, tokoh HAMAS Musa Abdul Marzuq mengomentari kelakuan Dur ini dengan mengatakan, “Sungguh memalukan! Ini sama saja dengan merayakan dan mensyukuri pembantaian yang menimpa rakyat Palestina yang dilakukan oleh kaum Zionis-Israel!”
Namun apa pun yang terjadi, ya inilah sosok Dur. Yang membuat malu umat Islam Palestina dengan kehadirannya di pesta gala "kemerdekaan" Israel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar