Jumat, 21 Agustus 2009

Bombardir Provokasi di Dunia Maya

Akhir-akhir ini tulisan Hasan Sastranegara makin provokatif. Kelihatan makin sering menulis di inilah.com dengan objek tulisan yang masih saling berkait : terorisme dan gerakan Islam. Apa motif beliau? Seperti kutipan berikut dari tulisannya yang berjudul Teroris Lebih 'At Home' di Indonesia? :

Ketidakmampuan atau keengganan beberapa negara Asia Tenggara untuk bertindak keras terhadap para ekstremis, bertahannya kamp-kamp pelatihan, dan besarnya jumlah orang yang tertarik pada ideologi Al Qaedah di kalangan kaum Muslim miskin, merupakan faktor-faktor yang menghambat perang melawan terorisme.

Tulisan ini kelihatan manis, jika tidak melihat tulisan-tulisan lainnya. Kenapa? Karena ekstremis di sini yang dimaksud oleh Hasan adalah pihak yang ingin menerapkan syariah dan menegakkan khilafah (lihat Teroris Ingin Menerapkan Syariah dan Menegakkan Khilafah?). Dengan tulisannya yang ini, logikanya, beliau ingin agar negara-negara di Asia Tenggara ini lebih keras dalam 'menggebuk' para pegiat penerapan syariah dan penegakan khilafah.
Belum lagi jika menilik bagian akhir tulisannya :

Pengamat politik Asia Tenggara dari Universitas Nasional Singapura, Bilveer Singh, mengemukakan bahwa meningkatnya tingkat ekstremitas dan terorisme di kawasan Asia Tenggara muncul atas keyakinan dan paham keagamaan yang ingin mencetak ulang tipe ideal Islam zaman Nabi dan generasi Salaf al-Shalih (generasi terbaik sesudah Nabi) secara harfiah dan formal.

Gerakan Islam ini bercorak salafiyah ideologis yang cenderung bersifat tradisional dan konservatif sebagaimana ditemukan dalam gerakan Wahhabiyah, Ikhwanul Muslimin, Jamaat ‘i-islami, dan Taliban, yang menggunakan Islam sama dengan syariah. Bila benar demikian, maka gerakan Islam yang bercorak salafiyah ideologis ini berbeda dengan arus utama gerakan Islam yang menampilkan sifat moderat, tapi lebih cenderung ke arah radikal.

Bukan hanya kelompok tertentu saja yang jadi sasarannya, tapi ajaran islam yang mewajibkan pemeluknya untuk ittiba' kepada Rasulnya juga dituding sebagai sumber utama meningkatnya tingkat ekstremitas dan terorisme. Gerakan yang tidak memisahkan Islam dengan syariahnya dianggap pelopor pelaku ekstremitas dan terorisme ini.
Istilah salafiyah ideologis juga baru muncul pada tulisan beliau ini. Di literatur lain tidak ditemukan. Apakah frase ideologis ini dipaksakan ke salafiyah, atau memeng ada salafiyah yang tidak ideologis?
Lagi-lagi provokasi bahwa arus utama gerakan islam adalah moderat, sehingga pegiat penerapan syariah dan penegakan khilafah dianggap aliran kecil saja (sempalan?) dan bukan mainstream Islam. Persis seperti politik belahbambu penjajah.
Allahu . . . Allahu . . .

Rabu, 19 Agustus 2009

Kosa Kata Jepang Serapan dari Bahasa Indonesia

Tidak hanya bahasa Indonesia yang banyak meyerap bahasa asing. Beberapa Kosakata Indonesia juga ditemukan di dalam bahasa Jepang. Bahkan orang Jepang sendiri banyak yang sudah lupa akan asal kata tersebut.

Kata-kata itu diantaranya sbb:

1. ゴーヤチャンプル (Go-ya Campuru)

Go-ya = Pare, Campuru = Campur (Pare Campur). Adalah makanan populer khas Okinawa dari "campuran" pare, telur dan daging. Selain Go-ya, banyak makanan Okinawa memakai kata "Campuru" seperti: パパヤーチャンプル (Papaya Campuru) dan 豆腐チャンプルー (To-fu Campuru). Okinawa karena letaknya lebih dekat ke Indonesia banyak memiliki kosakata mirip Indonesia seperti "Ubi" dan "Panas".

Go-ya Campuru

2. ウルトラマンティガ (Urutoraman Tiga)

Urutoraman = Ultraman, Tiga = tiga (3) bahasa Indonesia. Artinya "Ultraman generasi ke tiga" (kayak iPhone 3G aja!) .

Urutoraman Tiga

3. のるかそるか (Noruka Soruka)

Noruka = Neraka, Soruka = Sorga.Sering dipakai orang Jepang kalau menghadapi situasi yang tak pasti "buntung atau untung"-nya, neraka atau surga. (Tapi kalau ditelusuri lagi, kata-kata ini diimpor Indonesia dari Sanskrit).

Noruka Soruka

4. じゃがいも(Jaga Imo)

Jaga = Jakarta, Imo = Ubi. Artinya "kentang". Awalnya disebut "ジャガタライモ" (Jagatara Imo). Kentang masuk ke Jepang lewat Belanda 400 tahun lalu yang membawa bibitnya dari Batavia ("Djakatra", "r" dan "t" terbalik, adalah cara orang Portugis menyebut Jakarta).

Jaga Imo

5. あらま~(Arama~)

Kata yang keluar spontan dari mulut wanita Jepang kalau kaget. Seperti あらまびっくり(Arama = Alamak, Bikkuri = Kaget). Artinya dalam bahasa Minang "Alamak Takajuik (Ambo)". [Sumber : catatan Rudi Raymond]

Teroris Ingin Menerapkan Syariah dan Menegakkan Khilafah?

Ada yang menarik dicermati dari tulisan di situs inilah.com pada bagian citizen jurnalism yang dipublikasikan pada 18/08/2009. Hasan Sastranegara (hasan_sastranegara06@yahoo.com), sang penulis artikel "Noordin Manfaatkan Radikalisme Agama?" mengungkapkan bahwa metode kekerasan adalah refleksi dari kelompok muslim fundamentalis yang bertujuan jangka pendek penerapan syariat (ditulis shariat) Islam, dan tujuan jangka panjangnya mendirikan khilafah islamiyyah.
Berikut kutipannya :

Metode kekerasan yang dipakai teroris sel Noordin adalah refleksi dari kelompok muslim fundamentalis atau radikalis Muslim. Jamaah Islamiyah dan sempalannya adalah gerakan radikal Islam atau Islamis fundamental yang merupakan pengikut harakah Islamiyah yang secara aktif berusaha menjadikan Shariat Islam diimplementasikan di dalam satu negara, dan mendirikan negara Islam yang diatur berdasarkan hukum-hukum Islam, baik secara terang-terangan maupun dengan sembunyi-sembunyi.

Semua ini merupakan tujuan 'jangka pendek' dari mayoritas kelompok Islamis ekstrem. Adanya suatu negara sangat penting bagi mereka, karena hanya negara (pemerintah) yang bisa menjamin dan memaksakan terlaksananya hukum Islam secara menyeluruh di semua bidang kehidupan (kaffah), baik dalam kehidupan pribadi maupun publik.

Dengan kata lain, radikalis atau fundamentalis Islam dalam skala tertentu, setelah mencapai kekuatan besar, menginginkan kekuasaan (power) untuk memaksa manusia melaksanakan perintah-perintah Tuhan dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Oleh karena itu, mayoritas radikalis atau fundamentalis Islam berusaha keras mengambil alih negara, baik secara legal melalui cara-cara koersi dan hegemoni, maupun dengan kekerasan melalui teror, revolusi, atau kudeta.

Tujuan jangka panjang mereka adalah mendirikan khilafah Islamiyah, yang menyatukan seluruh kaum Muslim di dalam satu pemerintahan yang melampaui ikatan-ikatan dan batas-batas kesukuan, etnis, dan bangsa, di bawah pimpinan seorang khalifah!

Ada beberapa pertanyaan yang menggelitik di benak saya.

Dari judul tulisan mengenai radikalisme agama, ke arah mana pernyataan tersebut? Ada tendensi bahwa Islam mengajarkan terorisme atau ingin memberi stigma bahwa Islam adalah agama teroris?

Benarkah aksi teror itu dilakukan oleh Nurdin dan jaringannya? Kenapa sampai sekarang tidak ada yang mengklaim sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap aksi itu? Karena teroris itu biasanya mengungkapkan pengakuan mereka setelah berhasil melakukan aksi. Tujuannya adalah untuk memperbesar efek teror dan ketakutan secara luas.
Adakah Jama’ah Islamiyah itu? Istilah Jamaah Islamiyah ini seperti hantu yang gentayangan. Karena istilah ini sendiri telah disangkal keberadaannya oleh Ust. Abu Bakar Ba’asyir yang dituding sebagai pendirinya.

Lalu siapakah islam radikal, islam fundamental, islam ekstrim itu? Terminologi islam radikal, islam fundamental, islam ekstrim sejauh ini berasal dari wacana media asing yang ditujukan kepada kelompok pihak yang memusuhi kepentingan negara-negara asing. Bahkan perjuangan rakyat palestina yang ingin memerdekakan diri dari penjajahan Israel juga dikategorikan sebagai radikalisme, fundamentalisme, bahkan terorisme. Dan istilah ini bisa ditujukan kepada pihak mana saja yang tidak sesuai dengan kepentingan media dan negara tersebut.
Istilah ini pula yang dipakai untuk mengkotak-kotakkan ummat Islam untuk memecah belah mereka dengan metode belah bambu. Ummat Islam yang satu dituding sebagai radikal, fundamentalis, ekstrim agar dimusuhi oleh islam moderat, ramah, inklusif.
Benarkah teroris itu ingin menerapkan syariat Islam dan menegakkan khilafah? Sayangnya, sampai sekarang klaim penerapan syariah islam, penegakan khilafah islam ini tak pernah dilakukan sendiri secara terbuka kepada publik oleh para teroris. Informasi itu datang dari satu fihak, yaitu aparat keamanan. Bahkan terkesan seolah dipaksakan, karena secara logika, klaim itu jelas nggak nyambung. Aksi teror justru kontradiksi dengan tujuan di atas.
Negara bukanlah bangunan fisik, tetapi keyakinan, pemahaman, dan tolak ukur yang diterima oleh rakyat. Logikanya jika ingin menegakkan khilafah, mestinya jalan yang ditempuh bukan jalan fisik dan teror. Sebab, jalan seperti ini tidak akan pernah bisa mengubah keyakinan, pemahaman, dan tolak ukur yang diterima oleh umat. Bahkan tidak mengubah apapun selain kehancuran. Yang bisa mengubahnya adalah jalan dakwah. Aksi fisik dan teror, selain bertentangan dengan hukum Islam secara umum, juga bertentangan dengan metode perjuangan Rasulullah Saw dalam mengubah masyarakat menjadi masyarakat Islam.

Wallahua’lam.

Selasa, 11 Agustus 2009

Sony Sugema vs Imam Sugema

Abdullah bin Mas'ud dan Abdullah bin Ubay memiliki nama yang sama, Abdullah. Namun keduanya jelas berbeda dalam loyalitasnya kepada Rasululah Saw dan apa yang dibawanya.

Memperhatikan pernyataan yang disampaikan oleh Sony Sugema, seorang pengamat ekonomi syariah, dalam sebuah konferensi pers tentang Seminar Internasional Ekonomi Syariah di Jakarta Kamis pekan ini, terlihat perbedaan pandangan dengan Sugema lain yang juga seorang ekonom, Imam Sugema.

Perbedaan itu akan terlihat jelas jika menilik pernyataan Imam Sugema dalam sebuah acara launching Manifesto HTI di Wisma Antara beberapa waktu lalu. Dalam komentarnya sebagai panelis ketika itu tersirat kesangsiannya mengenai penggunaan mata uang logam (emas/dinar dan perak/dirham). Beliau mengutarakan banyaknya ketidakpraktisan dalam teknis penggunaan mata uang logam itu dalam transaksi sehari-hari, sebagaimana juga kita dapatkan dalam pelajaran ekonomi di sekolah mengenai perubahan penggunaan mata uang logam ke mata uang kertas atau surat berharga.

Pernyataan Imam ini berbeda dengan pernyataan koleganya, Sony, padahal mereka berdua sama-sama ekonom. Bahkan sama-sama Sugema. Walaupun persamaan yang terakhir ini tidak ada hubungan dengan ilmu mereka. Dalam konferensi pers yang dikutip situs eramuslim.com, Sony justru mengungkap kerugian dalam menggunakan uang kertas dan mendorong umat islam kembali menggunakan uang dinar.

Berikut kutipannya:

Umat Islam di Indonesia harus melek dengan ekonomi syariah. Khususnya, soal manipulasi uang kertas yang terus membuat rakyat Indonesia menjadi miskin.
“Umat Islam harus kembali kepada ekonomi syariah dalam bermuamalah sehari-hari!” ujarnya. Menurut Sony, alat tukar uang kertas selalu memberikan nilai inflasi senilai 10 persen tiap tahun. Dan kalau pun seseorang mendepositokan uangnya dalam satu tahun, ia hanya dapat bunga sebesar 6 persen. Jadi, masih menurut Sony, ada tekor sebesar 4 persen. Belum lagi dosa riba yang tergolong dosa besar menurut ajaran Islam.
Uang kertas yang dimaksud Sony adalah tanpa kecuali. Bisa rupiah, dolar Amerika, dan lain-lain.
Ia memberikan ilustrasi betapa umat Islam telah rugi besar dengan menyimpan uang kertas. “Jika dilihat tahun 97, ongkos naik haji sebesar 7 juta lima ratus ribu atau senilai 3.300 dolar Amerika, atau senilai 310 dinar. Tapi sekarang, ONH sama dengan 300 dolar dan hanya 100 dinar,” papar Sony.
Lebih lanjut ia mengilustrasikan, sejak di masa Rasulullah, harga kambing senilai satu dinar. Dan sekarang, setelah 14 abad lebih, harga kambing tetap senilai satu dinar.
“Karena itu, saatnya umat Islam kembali ke dinar seperti yang dicontohkan Rasulullah saw. dan para sahabat,” ajak Sony yang juga pengurus gerai dinar di Jakarta.

Ternyata, rambut boleh sama hitam, sama profesi, bahkan nama, namun tidak menjamin seseorang itu sama pula pemikiran dan pemahamannya. Wallahua'lam.

KONFERENSI KHILAFAH DIGELAR DI SELURUH DUNIA ; PENDUKUNG SEKULERISME MERADANG

Seruan penegakan Khilafah dikumandangkan di seluruh dunia. Bertepatan dengan peristiwa Isra’ Mi’raj , pada bulan Rajab juga, Khilafah Islam dihapuskan oleh Kamal At Tartuk dengan bantuan negara imperialis Inggris. Untuk mengingatkan kembali kewajiban penegakan Khilafah dan mengokohkan perjuangan penegakan Khilafah bersama ummat , Hizbut Tahrir mengorganisir konferensi Khilafah di berbagai belahan dunia.

Indonesia
Di Indonesia, sekitar 7.000 ulama hadir dalam Muktamar Ulama Nasional (MUN) di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (21/7). Mereka sepakat untuk mendukung perjuangan menegakkan syariah dan khilafah. Wujud dukungan para ulama itu dituangkan dalam Mitsaq al-Ulama (Piagam Ulama).

Palestina
Konferensi juga diberlangsungkan berbagai daerah di Palestina termasuk di jalur Gaza. Ribuan anggota dan pendukung Hizbut Tahrir berkumpul untuk mengikuti festival publik bertema, “Khilafah, Mengalahkan Musuh Kalian dan Sumber Kemuliaan Kalian” di jalan Salahuddin, Jalur Gaza, Senin, 20/07/09.
Sementara itu, di daerah Halhul, Palestina, yang sedianya akan digelar pada hari Rabu, 22/07/09, dicegah oleh Otoritas Sekular Palestina. Pihak keamanan menjaga ketat dan menutup tempat digelarnya pembicaraan seputar seruan penegakkan kembali Khilafah.

Ukraina
Di Ukraina, sekitar 800 orang memadati kursi Teater Ukraina menghadiri Konferensi Khilafah yang diadakan oleh Hizbut Tahrir Ukraina, Ahad, 19/07/09. Konferensi kali ini mengangkat tema, “Dari Penindasan dan Ketidakadilan Kapitalisme Menuju Cahaya Islam”.

Amerika Serikat
Acara yang sama digelar di jantungnya Kapitalisme dunia Amerika Serikat. Ratusan orang memadati tempat duduk yang tersedia di Hotel Hilton, Chicago. Konferensi Khilafah ini merupakan yang digelar pertama kalinya secara terbuka oleh Hizbut Tahrir Amerika, Ahad, 19/07/09. ABC TV Amerika menyebutkan sekitar 700 orang ikut serta dalam konferensi tersebut
Konferensi yang mengangkat tema, “Keruntuhan Kapitalisme dan Kebangkitan Islam” ini untuk memperkenalkan Islam sebagai solusi alternatif untuk menggantikan kapitalisme yang kini telah gagal.
Khilafah menjadi perbincangan hangat, baik sebelum penyelenggaraan konferensi maupun setelah digelarnya konferensi. Sebagian kalangan yang benci Islam merasa gerah dengan adanya penyelenggaraan konferensi ini. Belasan orang melakukan protes di depan Hotel Hilton. Mereka mempertanyakan alasan kelompok Hizbut Tahrir diizinkan menggelar konferensi. Padahal, sekelompok orang yang berdemo itu menyebutkan dirinya pengusung demokrasi.

Kanada
Khilafah juga siap menggentarkan Kanada. Anggota Hizbut Tahrir di Kanada menjadi tuan rumah Konferensi Khilafah di Mississauga untuk membicarakan penegakkan kembali Khilafah. Konferensi yang akan digelar pada Jumat, 31/07/09 ini memberitahukan keberadaan Hizbut Tahrir di Kanada untuk pertama kalinya kepada publik. Pengamat, Medeliene Gruen menyebutkan, seperti Hizbut Tahrir Amerika, ini menunjukkan transisi baru ke tahap kedua dari tiga tahap strategi HT.
Sebagian pihak Barat dan mengatasnamakan pembela kebebasan mulai meradang mendengar kabar adanya konferensi yang akan digelar di Ontario, Kota Mississauga, Kanada itu. Lagi-lagi, para pembenci Islam terus melancarkan propaganda buruk untuk menjauhkan masyarakat dunia dari seruan cahaya Islam tersebut.. Responsible for Equality and Liberty (REAL) meminta beberapa pihak untuk membatalkan kegiatan intelektual oleh Hizbut Tahrir itu digagalkan.

Bangladesh
Upaya menghalangi penegakan Khilafah juga dilakukan rezim sekuler Bangladesh. Hizbut Tahrir Bangladesh berencana mengadakan konferensi nasional di Dhaka, Selasa, 21 Juli 2009. Pada waktu yang telah dijadwalkan, yakni pukul 04:00 waktu setempat, lebih dari 1.000 anggota dan pendukung partai berkumpul di tempat diselenggarakannya konferensi. Namun, polisi mencoba menghentikan konferensi yang mengangkat tema, “Khilafah untuk Bangladesh” tersebut.
Polisi menghalangi ribuan kaum Muslim yang memenuhi seruan Hizbut Tahrir untuk menghadiri konferensi tersebut dan polisi juga mengunci pintu-pintu aula. Menyikapi hal tersebut, pihak jurubicara berkata, “Kekuatan penjajah kafir telah gagal untuk menyembunyikan seruan Khilafah dan begitu juga agen-agen mereka.” Pihak polisi meminta orang-orang meninggalkan tempat yang telah direncanakan.

Turki
Kepolisian menangkap 200 aktivis Hizbut Tahrir di Turki, dua hari sebelum pelaksanaan Konferensi Khilafah yang sedianya akan digelar Ahad, 26/07/09. Penangkapaan itu dilakukan pada hari Jumat secara serentak di 23 provinsi. Seperti halnya di negeria-negeri lainnya, Hizbut Tahrir di Turki berencana akan menggelar Konferensi Khilafah yang dijadwalkan pada hari Ahad, 26/07/09 di Istambul. Tema yang diangkat adalah, “Kondisi Dunia Islam dan Langkan Menuju Khilafah”.
Rupanya penguasa Turki merasa ketakutan dengan gencarnya seruan penegakkan Khilafah di negeri bekas kekuasaan Khilafah Utsmani itu dengan menuduh HT sebagai organisasi teroris. Namun, semua pihak mengetahui termasuk yang dikutip beberapa media internasional, gerakan yang lahir pada tahun 1953 ini tak pernah terbukti menggunakan kekerasan dalam perjuangannya. Penangkapan itu sebagai bukti kekalahan intelektual penguasa rezim Turki yang tidak mampu menghadapi ajakan debat intelektual dari Hizbut Tahrir.
“Kami do’akan agar ALLAH Swt. memberikan kesabaran untuk bisa melalui ujian ini. Allah Swt. menguji mereka yang Ia cintai. Penahanan ini merupakan aksi pemerintah Turki yang gelap mata dan menunjukkan kekuatan Hizb ut Tahrir dan tingginya intensitas seruan menuju Khilafah di Turki,” komentar salah satu situs hizbut tahrir.
“Erdogan dan jajaran pemerintahnya harus tahu bahwa penahanan ini tidak akan menghentikan datangnya kemenangan dari ALLAH Swt. dan kembalinya Khilafah,” tambahnya lagi.

Inggris
Ribuan orang menghadiri Konferensi Nasional Hizbut Tahrir Inggris, “Perjuangan untuk Islam dan Seruan untuk Khilafah”, di London, Ahad, 26/07/09. Di tengah-tengah kampanye barat untuk mencegah seruan penerapan syariah dan khilafah, kaum Muslim di Inggris berbicara untuk menyampaikan pesan-pesan kepada dunia, baik Muslim maupun non-Muslim. Mereka juga menawarkan solusi Islam dalam segala aspek kehidupan yang diterapkan oleh Khilafah sebagai alternatif kapitalisme yang kini telah gagal.
Konferensi dibuka oleh Dr. Abdul Wahid, Ketua Komite Eksekutif Hizbut Tahrir Inggris, yang berbicara tentang peningkatan propaganda anti-Islam di Barat dan dunia. Menurutnya, dengan penggunaan isu terorisme dan ekstrimisme pemerintah Barat telah memulai sebuah kampanye untuk mencegah dunia Muslim mendirikan pemerintah Islam, yakni Khilafah, yang akan membebaskan dunia Muslim dari teror dan hegemoni Barat. Seriap hari, umat Islam terkena penghinaan dan serangan di media dalam masalah aqidah, hijab, syariah dan Khilafah.
Berkembangnya seruan untuk Khilafah di dunia Muslim telah menyebabkan meningkatnya kegelisahan di kota-kota Barat. Untuk menggagalkan seruan ini, Barat mendukung para penguasa boneka untuk melakukan semua hal dalam menghentikan pekerjaan politik Hizbut Tahrir. Walaupun berbagai penyiksaan dan teror kepada para anggota Hizbut Tahrir, usaha hizb terus tumbuh dan seruan untuk Khilafah itu kini diemban oleh jutaan umat Muslim di seluruh dunia.

Kamis, 22 Januari 2009

Surat dari Gaza

Berikut ini adalah surat langsung dari seorang Ibu di Gaza yang dua pekan lalu sempat diwawancarai oleh saluran televisi, Islam Channel - UK. Ketika beliau diwawancarai, saudara kita yang bernama Umm Taqi ini harus menyabung nyawanya karena bom sewaktu waktu bisa meluluhlantakkan rumahnya.... Hari Ahad lalu, 17/01/2009, surat dari beliau dibacakan di depan ribuan demonstran di Marble Arch, London. Pada malam harinya dibacakan kembali dalam sebuah show yang berjudul Muslimah Dilemma di Islam Channel.

Berikut isi surat lengkap Umm Taqi dari Gaza yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dari surat aslinya yang berbahasa Arab.
Assalamualaikum,

Saudaraku muslim dan muslimah, dalam kesempatan ini aku ingin mengirim pesan dari saudaramu di Gaza. simaklah kondisi kami dan sampaikan kepada siapa saja entah itu orang yang kalian kenal ataupun yang tidak kalian kenal.

Ketika Zionis menyerang kami tanggal 27 Desember 2008, sebenarnya mereka tidak hanya menyerang Hamas, dan kaum muslimin di Gaza, tapi mereka menyerang umat Islam keseluruhan. Mereka menyerang Islam dengan harapan bahwa mereka akan dapat melemahkan dan akhirnya menghancurkan Islam dan umat Muhammad SAW.

Dan mereka tidak akan pernah berhenti di sini. Mereka ingin merampas Al Aqsa yang kita cintai, mereka ingin Tepi Barat dan percayalah kepadaku jika saya katakan bahwa mereka ingin seluruh Timur Tengah.Namun mereka tidak akan pernah berhasil. Mereka tidak akan pernah bisa memadamkan cahaya Allah. Insya Allah.

Situasi yang kami hadapi mengerikan namun iman kami kuat, Alhamdulillah, meskipun kami tidak memiliki air yang memadai dan kalaulah ada, air itu sudah terpolusi dan kami tidak memiliki uang untuk membeli air mineral. Ketika kami memiliki uang maka orang yang menjualnya menyampaikan bahwa terlalu bahaya untuk mereka berjalan keluar dan mendapatkan supply. Kami tidak memiliki gas dan ini sudah berlangsung sejak empat bulan terakhir. Kami hanya bisa memasak sedikit makanan di atas tungku-tungku yang sudah kami siapkan.

Para keluarga laki laki kami telah kehilangan pekerjaannya. mereka menghabiskan keseharian mereka di rumah. Suamiku pergi seharian dari satu tempat ke tempat lain hanya demi mendapatkan (kebutuhan) dasar air. Biasanya dia kembali ke rumah dengan tangan hampa. Tidak ada sekolah, tidak ada bank, dan Rumah sakitpun jarang yang buka. Kami selalu sadar bahwa nyawa kami terancam setiap kali kami keluar rumah.

Mereka (zionis) memberikan jam malam antara pukul 1 hingga 4 sore. Kami bisa keluar dalam keadaan aman untuk mendapatkan supplai, kata mereka. Tapi itu semua bohong! Seringnya jutsru mereka menggunakan kesempatan itu untuk menambah jumlah syuhada dalam daftar mereka.

Kami makan sehari nasi dan sehari roti. Daging dan susu adalah kemewahan. Mereka menggunakan senjata perang kimia di area perbatasan. Mereka menggunakan bahan kimia di daerah-daerah perbatasan. Mereka tidak hanya membunuh kami dengan peluru dan tank-tank dan pesawat-pesawat B52, tetapi juga mereka membunuh kami secara perlahan dengan membuat anak-anak kami kelaparan, yang menyebabkan munculnya penyakit yang sulit digambarkan yang disebabkan bahan kimia itu dan mereka tertawa atas penderitaan kami yang berkepanjangan dan tak tertahankan ini.

Setelah semua ini, kami diberitahu bahwa orang-orang di seluruh dunia berdemo. MashaAllah! Fakta bahwa kalian pergi ke kedutaan-kedutaan dan meninggalkan rumah-rumah kalian membuat kami merasa bahwa kami tidak sendiri dalam perjuangan ini.

Tetapi kalian bisa pulang ke rumah dan mengunci rumah kalian. Sedang kami.... Kami tidak bisa melakukan itu. Tiap malam aku harus meninggalkan rumahku yang berada di lantai-lantai dan tinggal bersama saudara perempuanku di lantai dasar. Jika ada serangan maka lebih cepat bagi kami untuk meninggalkan (gedung) dari lantai dasar.

Tetapi umat bertanya-tanya di manakah tentara kaum Muslim? Di manakah kemenangan? Dan di manakah pemimpin sejati kita yang akan menyelamatkan kita dari kematian? Di manakah tentara Shalahudin al-Ayubi? Jangan berharap pada PBB, mereka mengakui Israel sebagai sebuah Negara pada tahun 1949 dan mengunci nasib kami menjadi seperti pada hari ini. Jangan menoleh ke Amerika atau Inggris, bukankah mereka yang menyerbu ummat Islam di Irak dan Afghanistan? Panggilah para tentara di Mesir, Syria, Turki, Arab Saudi, dan Pakistan. Dimanakah tentara Bangladesh, Negara-negara Teluk, Indonesia dan Libya? Apakah mereka cukup hanya menonton para wanita menjerit meminta pertolongan ketika musuh mengubur anak-anak kecil kami? Apakah kuping mereka tuli hingga tidak bisa mendengar jeritan saudaranya laki-laki dan perempuan? Bukankah kami memiliki hak untuk makan dan minum dengan selamat dan aman. Bukankah kami juga punya hak untuk tertawa dan hidup dengan memiliki harapan?

Ya.... Kami lelah, ketika kami mendengar roket dan bom serta melihat pesawat-pesawat yang terbang mendekati gedung, aku menjerit bersama anak laki-lakiku yang masih muda dan suamiku merasa tidak mampu melakukan apa-apa.

Saudara muslim laki-laki akan tahu seperti apa rasanya ketika merasa putus asa untuk bisa melindungi kehormatan dan kehidupan keluarga Anda. Ada sesuatu yang membunuh dia dari dalam. Kami sering bertanya-tanya kapan mereka akan menjual tanah kami dengan harga murah, apakah serangan ini akan merenggut nyawa seribu atau dua ribu orang. Kami masih menunggu dan melihat. Orang-orang Israel sudah merencanakan di tempat mana mereka akan buat pemukiman baru di Gaza. Seperti inilah keadaan kami.

Dalam hal ini tidak ada yang bisa menyelamatkan kami selain Allah. Jangan lupakan kami karena hanya kalianlah yang kami miliki. Sadaqah baik kalian tidak sampai kepada kami dan ketika mereka membuka perbatasan hanya segelintir orang yang mendapatkan (sumbangan) itu yang tidak tahu harus berbuat apa karena akan beresiko bagi hidup kami hanya untuk membeli makanan. Mereka akan membunuh siapapun, siapapun apakah dia adalah anak umur lima tahun yang sedang membawa makanan untuk keluarganya. Kami ingin hidup dari keringat kaum laki-laki kami, bukan dari keringat orang lain karena kami sedang sekarat.

Tetaplah berjuang di Jalan Allah dan berdoalah agar kemenangan itu segera datang inshaAllah..

Semoga Allah SWT membuat kami teguh dalam din ini, selama masa perjuangan ini dan selama masa kemudahan. Ya Allah, berilah kemenangan kepada kami segera dan segeralah tegakkan kembali Islam sebagai otoritas yang dengannya kami hidup, Ya Allah, kirimlah kepada kami anak-anak Salahudin, bala tentara Islam untuk menyelamatkan ummat Muhammad SAW dari penindasan di mana kita hidup. Ya Allah lindungilah anak-anak kami dan usirlah kaum zionis dari tanah kami. Ya Allah, hari ini saksikanlah pada hari ini kami telah meminta pertanggung jawaban para pemimpin kami, kami berdoa semoga Engkau segera mengembalikan kepada kami seorang pemimpin sejati, seorang Khalifah. Amin.

Wassalam,

Saudaramu Umm Taqi

Demikianlah jeritan dari Gaza untuk diketahui oleh umat Islam di berbagai pelosok negeri. Sungguh, siapa pun yang membaca dengan seksama surat dari Gaza di atas, selayaknya merasa malu dan tentunya tersentak. Betapa hari demi hari mereka yang diliputi oleh kesulitan dalam kehidupan dan kebiadaban Israel yang siap di setiap saat. Seperti yang disampaikan dalam surat itu mereka bertanya, di manakah tentara-tentara kaum Muslim?

Ketika mereka mengetahui aksi protes yang dilakukan oleh kaum Muslim di berbagai penjuru dunia yang mendesak para penguasa negara-negara Muslim mengerahkan tentara perang mereka untuk melindungi Gaza, bagi mereka itu adalah harapan baru. Mereka merasa tidak sendiri dan deritanya selalu diingat oleh saudaranya di penjuru dunia tanpa mengenal batas-batas pemisah, nasionalisme.

Sebagai salah satu wujud kepedulian Anda untuk Muslim Gaza, silahkan untuk ikut serta menyebarluaskan surat ini agar kenyataan di Gaza ini diketahui oleh seluruh umat Islam. Sehingga, umat Islam segera bergerak untuk membebaskan Gaza, Palestina dan juga negeri-negeri Muslim lainnya dari penjajahan kekafiran. Dan itu hanya dapat dilakukan jika umat bersatu di bawah kepemimpinan yang tulus, Khilafah Rasyidah.

(sumber:syabab.com)

Selasa, 13 Januari 2009

Dampingi Anak Menonton Televisi

Tak semua tayangan boleh dan aman ditonton anak-anak. Sejumlah tayangan bahkan perlu diwaspadai para orangtua, antara lain:

  1. Tayangan non anak-anak. Sinetron, infotainmen, komedi situasi, bahkan kuis interaktif yang tak mewakili kepentingan anak, berpeluang memberi contoh tidak baik bagi anak.
  2. Tayangan romantis. Tayangan yang menampilkan tema percintaan atau adegan percintaan tentu tak layak ditonton anak-anak, karena sangat berpeluang ditiru tanpa bekal pemahaman yang benar.
  3. Adegan kekerasan. Tak semua film kartun baik ditonton anak. Meski sifatnya menghibur, film kartun ang menampilkan adegan kekerasan dan berbahaya sering salah ditirukan anak-anak.
  4. Menampilkan banci. Akhir-akhir ini banyak acara teve menayangkan pemeran banci untuk menambah suasana lucu. Sayangnya, bagi anak-anak tayangan itu justru berpotensi menimbulkan kebingungan atas gender identity.

(sumber:kompas.com)

Serangan Gaza Stimulasi Ekonomi AS?

Apakah ada hubungan antara serangan ke Gaza dengan resesi ekonomi yang diderita AS? Secara sekilas tidak ada hubungan antara situasi politik Timur Tengah dengan situasi ekonomi AS. Tetapi jika kita cermati secara mendalam, kemungkinan itu ada. Dalam tulisannya Hj. Nida Sa'adah SE,AK, DPP Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia, menganalisis bahwa serangan Israel ke Gaza merupakan upaya menstimulasi ekonomi As yang kian mati suri agar kembali bergairah.

Kondisi ekonomi As dengan total utang mencapai 40 triliun yang terdiri dari utang negara 10 triliun dolar, utang konsumen sebesar 11,4 triliun dolar, dan utang perusahaan 18,4 triliun menjadikan AS saat ini diibaratkan pasien yang menderita penyakit kronis. Sementara defisit perdagangannya mencapai 1 triliun dolar akibat aktifitas impor yang jauh melebihi ekspornya. Krisis keuangan yang menimpa AS juga mengungkap ketergantungan AS terhadap Cina dan Jepang, sebagai pihak yang setia membeli jaminan obligasi AS dan mendanai utang AS.

Menurut Nida situasi serupa pernah dihadapi AS sewaktu menghadapi Great Depression 1929. Bursa-bursa sahamnya ambruk dan perekonomiannya menuju resesi. Upaya-upaya keras untuk menggerakkan sektor riil sangat dibutuhkan agar mampu menggerakkan roda perekonomian AS yang sedang lesu. Pilihan tersebut jatuh pada industri alat-alat perang. AS pun masuk ke kancah Perang Dunia II dan roda sektor riil AS pun kembali beringsut.

Patron yang sama juga terjadi kali ini. Menghadapi ancaman resesi, ancaman hiper-inflasi 2009, dan janji Obama untuk menyelamatkan AS dari krisis, kita melihat modus operandi yang sama. Industri alat-alat perang sepertinya menjadi pilihan lagi untuk menggerakkan roda perekonomian AS dan Eropa. Dengan diluncurkannya berbagai rudal, dipergunakannya berbagai persenjataan perang, digunakannya bahan bakar minyak untuk melakukan berbagai penyerangan, tentu dibutuhkan pasokan-pasokan yang baru. Berputarlah kembali sektor riil dan roda perekonomian AS dan Eropa sebagai pemasok semua itu. Harga minyak pun bisa terdongkrak kembali.

Frida Berrigan, peneliti senior World Policy Institute dalam wawancara dengan jaringan media independen Democracy Now yang disiarkan Jumat (21/7) mengungkapkan bantuan militer AS terhadap Israel mencapai 3 miliar dolar AS per tahun. Sejak George W Bush berkuasa, penjualan senjata ke Israel meningkat menjadi 6,3 miliar dolar AS per tahun.

Menurut Berrigan, hampir semua senjata Israel dipasok oleh AS seperti pesawat-pesawat F-16, helikopter Apache, dan bermacam jenis rudal canggih. Uang rakyat AS yang diberikan untuk militer Israel setiap tahun sebagai bantuan, kemudian dibelanjakan kembali ke perusahaan-perusahaan pembuat peralatan militer seperti Lockheed Martin, Boeing, dan Raytheon di AS. Singkatnya, Israel menggunakan uang bantuan rakyat AS untuk kemudian membeli persenjataan di AS. Dengan begitu pabrik senjata Lockheed Martin di Texas, Raytheon di Massachsetts, dan Boeing adalah perusahaan-perusahaan yang mendapat keuntungan dari aksi-aksi yang dilakukan militer Israel. Produk-produk mereka, mulai dari F-16, C-130, rudal Tomahawk, F-18 dan F-14, semuanya merupakan kunci keunggulan Israel atas negara dengan teknologi pertahanan lemah.

Yang unik adalah bahwa Israel tidak perlu sepenuhnya membiayai semua petualangan perangnya, karena uang bantuan dari pajak warga AS yang diperoleh Israel setiap tahun, kemudian dibelanjakan ke perusahaan-perusahaan AS juga.
Nida juga mengatakan di sinilah signifikansi posisi Washington dalam upaya menghentikan serangan sistematis Israel atas Lebanon, Palestina, dan mungkin negara-negara lain di sekitarnya. Sebenarnya AS bisa menghentikan perang itu hari ini juga jika ada kemauan politik Gedung Putih. Hanya saja simbiosis mutualisme kedua entitas inilah yang menyebabkan kaum muslim tetap jadi korban. Omong kosong dengan slogan kemanusiaan dan demokratisasi.
(sumber : syabab.com)

Searching di Google = Polusi Udara ?

Sepintas, kagak ada hubungannya antara polusi alam ama search engine populer, Google. Tapi, jangan salah, dalam sebuah penelitian terungkap, sekali pencarian di Google ternyata bikin polusi sekitar 7 gram karbondioksida (CO2) ke udara. Nah, lho?!

Penelitian mengenai dampak pencarian di Google terhadap lingkungan ini dibesut oleh fisikawan Alex Wissner-Gross dari universitas kesohor Amerika Serikat, Harvard University.

Dari BBC, Senin (12/1/2009), katanya dua kali pencarian di Google bikin karbondioksida sebanyak 15 gram. Jumlah itu disetarain ama polusi yang dikeluarin dalam ngedidihin air di ketel.

Kata peneliti Harvard tuh, emisi karbon Google dihasilin dari listrik yang ngedayai terminal komputer ama konsumsi power di data centre yang dioperasiin Google di seluruh dunia.

Selain itu, ada lagi efek di balik kecepatan Google waktu ngelakuin pencarian. Sebab hal itu dilakukan make banyak server barengan, sehingga bikin lebih banyak karbondioksida dibanding kompetitornya di internet. Sekadar tahu nih, Google punya 450 ribu server di seluruh dunia untuk ngelayanin sekitar 200 juta pencarian tiap hari. Mungkin Anda salah satunya. Ayo ngaku!

Google sendiri katanya udah berusaha menekan (bukan neken, ya) produksi emisi karbon seefesien mungkin. Bahkan kata DailyMail, seorang juru bicara Google bilang katanya mereka termasuk penyedia layanan search engine yang paling efisien dalam soal ramah lingkungan. Kudu waspada . . .
(sumber : detikInet.com)

Duka Palestina, Duka Kaum Muslimin!

Sampai saat tulisan ini dibuat, pembantaian zionis Israel ke Palestina memasuki hari ke-18 sejak sehari menjelang tahun baru hijriah 1 Muharram 1430H lalu. Serangan barbar itu telah merenggut nyawa 918 orang Palestina, dan 277 diantaranya adalah anak-anak. Sementara korban luka-luka yang tercatat oleh paramedis Palestina telah menembus angka 4100 orang. Ini bukan sekedar angka, tapi jiwa manusia yang dalam haditsnya Rasululah menggambarkan bahwa hancurnya bumi beserta isinya adalah lebih ringan bagi Allah SWT dibanding dengan terbunuhnya nyawa seorang muslim tanpa alasan yang hak. Terbunuhnya satu orang muslim saja sudah dikecam oleh Rosulullah Saw. apalagi ratusan bahkan ribuan nyawa seperti yang terjadi di Palestina.

Warga dunia mengutuk serangan brutal itu. Terutama warga di negeri-negeri muslim. Yang membuat geram adalah reaksi dari penguasa negeri-negeri muslim itu yang berbeda dengan warganya. Mereka sampai sekarang tidak memberikan upaya maksimal untuk menghentikan serangan biadab Israel. Bahkan lebih memilih menangkap ulama yang menyerukan jihad ke Palestina, atau menjebloskan ke penjara warganya yang menyuarakan keprihatinan terhadap saudara-saudaranya di Palestina, daripada mengirimkan pasukan untuk mengusir bangsa keturunan kera yang menjajah saudara mereka. Padahal seruan itu adalah seruan saudara seakidah yang ikut merasakan kepedihan yang dialami saudara lainnya di Palestina. Sungguh Rasulullah Saw telah menyampaikan hal ini dalam haditsnya “Sesungguhnya kaum mukmin itu laksana satu tubuh. Jika ada bagian tubuh yang sakit, maka bagian tubuh yang lain akan merasakan demam”.

Akidah kaum mukmin telah menyatakan bahwa duka Palestina adalah duka mereka juga. Maka jika ada muslim yang menyatakan masalah Palestina hanya masalah regional Arab saja atau hanya bagi Palestina saja dan mengingkari sebagai masalah kaum muslimin seluruh dunia, maka ia telah salah besar. Karena sesungguhnya darah mujahidin telah tertumpah dalam membebaskannya sejak Khalifah Umar bin Khattab. Juga telah mengalir ketika mempertahankannya di bawah pimpinan Salahuddin Al-Ayyubi. Dan Khalifah Sultan Abdul Hamid II bersikap teguh tidak memberikan sejengkal pun tanah itu kepada Theodore Hertzl meskipun diiming-imingi imbalan luar biasa banyaknya, karena beliau tahu bahwa tanah Palestina itu adalah milik kaum muslimin. Lalu bagaimana mungkin kita mengkhianati kaum muslimin, Allah Swt, dan RasulNya, serta menyia-nyiakan darah para mujahidin?

Tidak hanya itu, Islam telah memberikan solusi yang kongkrit jika terjadi pembantaian yang dilakukan musuh yang menyerang dan menjajah negeri Islam seperti yang terjadi di Palestina sekarang. Hukumnya adalah fardhu ‘ain (wajib atas tiap individu) bagi penduduk yang diserang dan diduduki untuk melakukan perlawanan, jihad fi sabilillah, sampai tetes darah penghabisan. Kalau mereka belum mampu, maka kewajiban itu berlaku bagi kaum muslim lain yang ada disekitarnya, hingga seluruh dunia.

Tentang masalah ini Imam Nawawiy menjelaskan, “Madzhab kami berpendapat, hukum jihad sekarang ini adalah fardlu kifayah, kecuali jika kaum kafir menyerang negeri kaum muslim; maka seluruh kaum muslim diwajibkan berjihad (fardlu ‘ain). Jika penduduk negeri itu tidak memiliki kemampuan (kifayah untuk mengusir mereka), maka seluruh kaum muslim wajib berjihad hingga kewajiban itu tersempurnakan (mengusir orang kafir).”

Hal yang sama dinyatakan Imam Ibnu Taimiyyah, “Jika musuh telah memasuki negeri Islam, tidak ada keraguan lagi, penduduk terdekat wajib mengusir musuh. Jika tidak mampu maka penduduk yang lain wajib berjihad (hingga meluas ke seluruh negeri Islam). Sebab, seluruh negeri Islam adalah satu kesatuan yang tidak terpisah.”

Dalam hadits yang lain Rasulullah memberi peringatan kepada kita,” Barang siapa yang bangun di pagi hari dan hanya memikirkan urusan dunianya, maka ia tidak bernilai di sisi Allah. Dan barang siapa yang bangun di pagi hari dan tidak peduli dengan urusan kaum mukminin, maka ia tidak termasuk golongan mereka.” Sungguh celakalah kita yang tidak diakui oleh Nabi sebagai ummatnya. Naudzubillah.

Wallahua’lam bishshawab.

Kamis, 08 Januari 2009

Solusi Total Masalah Palestina

Invasi Israel ke Jalur Gaza masih berlanjut, sejak tanggal 27 Desember bertepatan dengan peringatan Tahun Baru (Muharam) Islam, sampai dengan tulisan ini diturunkan, lebih dari 700 orang telah tewas dalam invasi biadab ini dan lebih dari 4000 lainnya luka berat dan ringan. Tulisan ini tidak bermaksud menambah kepedihan kaum muslim tentang banyaknya tulisan dan minimnya aksi, lebih kepada agar kita memiliki kesadaran politik tentang akar masalah Palestina dan memperjuangkan solusinya.

Akar Masalah Palestina: Runtuhnya Khilafah
Tanah itu bukan milikku, tetapi milik ummatku(Khalifah Abdul Hamid II, 1897)Nasihati Dr. Hertzl supaya jangan meneruskan rencananya.Aku tidak akan melepaskan walaupun segenggam tanah ini (Palestina),karena ia bukan milikku. Tanah itu adalah hak umat Islam.Umat Islam telah berjihad demi kepentingan tanah inidan mereka telah menyiraminya dengan darah mereka.Yahudi silakan menyimpan harta mereka.Jika Daulah Khilafah Utsmaniyah dimusnahkan pada suatu hari,maka mereka boleh mengambil Palestina tanpa membayar harganya.Akan tetapi, sementara aku masih hidup, aku lebih rela menusukkan pedang ke tubuhkudaripada melihat Tanah Palestina dikhianati dan dipisahkan dari Daulah Islamiyah.Perpisahan adalah sesuatu yang tidak akan terjadi.Aku tidak akan memulai pemisahan tubuh kami selagi kami masih hidup (Khalifah Abdul Hamid II, 1902)

Inilah pernyataan Khalifah kaum muslimin sebelum Khilafah Islam dihapuskan oleh laknatullah Musthafa Kamal di Turki tahun 1924. Isi pernyataan ini menggambarkan ketegasan kaum muslimin yang diwakili oleh Khalifahnya dalam memandang wilayah kesatuan kaum muslim.Khilafah Islamiyyah adalah satu kepemimpinan global bagi kaum muslim diseluruh dunia yang diwajibkan oleh rasulullah Muhammad saw. untuk mengurusi urusan ummat dan melindungi ummat.

"Dulu Bani Israil diurus urusannya (tasusu) oleh para Nabi. Setiap kali seorang Nabi meninggal, Nabi yang lain menggantikannya. Sesungguhnya tidak ada Nabi sesudahku dan akan ada para khalifah, yang berjumlah banyak” Para sahabat bertanya “Lalu apa yang engkau perintahkan kepada kami?” Nabi saw. Bersabda: “Penuhilah baiat yang pertama saja, dan berikanlah kepada mereka yang berhak. Sesungguhnya Allah akan meminta pertanggungjawaban mereka atas apa saja yang mereka urus (HR. Bukhari)

Khilafah Islamiyyah berawal setelah berakhirnya masa kenabian yang terakhir (Rasul Muhammad saw.), diawali dengan khulafa ar-rasyidin, dilanjutkan dengan khalifah yang lain yang tanpa putus-putusnya memberikan perlindungan kepada ummat. Dalam masa itu, sejak tahun 623 – 1924 M, ummat Islam bersatu dalam satu kepemimpinan di seluruh dunia, pada masa Kekhalifahan Utsmaniyyah, wilayah kaum muslim meliputi lebih dari 1/3 dunia termasuk didalamnya wilayah Palestina.

Pada awal abad ke 20, Kekhilafahan Utsmaniyyah terjebak mengikuti perang dunia pertama yang berakhir pada kekalahan pihak Jerman dan Khilafah, setelah itu wilayah khilafah dipecah menjadi negara-negara yang lebih kecil dan diserahkan kepengurusannya kepada UK dan Prancis selaku sekutu pemenang perang. Dari sinilah petaka kaum muslimin dimulai.
Kaum zionis yahudi yang dimotori oleh keluarga bankir Rothchilds dan pion mereka Theodore Hertzl, memang sejak awal berniat mendirikan negara untuk menampung kaum yahudi yang ditolak di berbagai tempat di dunia, dan tanah palestina yang mereka anggap sebagai tanah terjanji sejak awal telah mereka incar. Pada tanggal 2 November 1917, pemerintahan Inggris menyetujui pendirian negara israel di tanah palestina lewat deklarasi Balfour. Deklarasi ini sekaligus mengawali pemerintahan militer di tanah Palestina dengan Jendral Allenby yang ditugaskan UK untuk melindungi eksodus penjajah yahudi ke tanah Palestina.

Departemen Luar Negeri 2 November 1917

Lord Rothschild yang terhormat,
Saya sangat senang dalam menyampaikan kepada Anda, atas nama Pemerintahan Sri Baginda, pernyataan simpati terhadap aspirasi Zionis Yahudi yang telah diajukan kepada dan disetujui oleh Kabinet.
“Pemerintahan Sri Baginda memandang positif pendirian di Palestina tanah air untuk orang Yahudi, dan akan menggunakan usaha keras terbaik mereka untuk memudahkan tercapainya tujuan ini, karena jelas dipahami bahwa tidak ada suatupun yang boleh dilakukan yang dapat merugikan hak-hak penduduk dan keagamaan dari komunitas-komunitas non-Yahudi yang ada di Palestina, ataupun hak-hak dan status politis yang dimiliki orang Yahudi di negara-negara lainnya . “ Saya sangat berterima kasih jika Anda dapat menyampaikan deklarasi ini untuk diketahui oleh Federasi Zionis.


Salam, Arthur James Balfour

Tak lama setelah itu, pada Desember 1922, Liga Bangsa Bangsa (League of Nations) yaitu cikal bakal PBB (United Nations), kemudian memberikan landasan yudisial yang lebih kuat bagi UK dengan memberikan mandat pengaturan wilayah Palestina, setelah itu, eksodus kaum yahudi pun meningkat pesat, sedikitnya 1,3 juta kaum yahudi bermigrasi dari seluruh dunia ke tanah palestina, sejak saat itu, kaum muslimi di palestina diusir dan dibunuh tanpa ada pembelaan dari siapapun.

Puncaknya, pada 29 November 1947, PBB mengumumkan persetujuan berdirinya negara Israel yang diamini oleh AS, dengan wilayah Israel yang meliputi 55% tanah palestina, yang diikuti dengan deklarasi pendirian negara Israel oleh PM pertama David Ben-Gurion, yang segera melakukan pengusiran dan pembunuhan lebih besar lagi kepada kaum muslim di palestina.
Setelah Israel berdir, negara-negara tetangga Palestina yaitu Mesir, Yordan, Libanon dan Siria mengumumkan perang kepada Israel, perang ini terjadi pada tahun 1948, 1956, 1967 dan 1973. Perang Arab-Israel ini tidak lebih adalah perang rekayasa dan hanya membuat mitos seolah-olah Israel tidak terkalahkan, dan ini juga bukti pengkhianatan pemimpin-pemimpin muslim (Mesir, Yordan dan Libanon) di wilayah tetangga Palestina. Terlebih setelah perang 6 hari di tahun 1967, wilayah israel bahkan bertambah menjadi 70%. Dan setelah itu, hingga hari ini, Israel dengan brutal menginvasi wilayah Palestina hingga menguasai lebih dari 90% wilayah Palestina.

Solusi Total Palestina: Khilafah Islamiyyah dan Jihad!
Pertanyaan yang muncul sekarang adalah, bagaimana solusi total masalah Palestina? Kepada siapakah ummat Islam bisa berharap? Kepada PBB?!, ini mustahil karena justru PBB adalah organisasi yang justru memberikan persetujuan dan pengakuan terhadap Israel. Faktanya, sampai sekarang PBB tidak pernah memberikan sanksi kejahatan perang yang telah dilakukan oleh AS dan Israel.

Kepada AS?!, apalagi, karena merekalah selama ini yang menganak emaskan Israel dan memberikan bantuan baik secara fisik dan pengaruh. Obama dalam pidatonya di AIPAC dengan jelas menyampaikan “Saya berjanji kepada Anda, bahwa saya akan melakukan apapun yang saya bisa dalam kapasitas apapun, untuk tidak hanya menjamin keamanan Israel, tapi juga menjamin bahwa rakyat Israel bisa maju dan makmur dan mewujudkan banyak mimpi yang dibuat 60 tahun lalu”, dia pun menjamin dana 50 juta dolar AS untuk membantu persenjataan Israel. Pendahulu Obama, Bush juga mengatakan dengan nada yang serupa ketika menyalahkan HAMAS dalam invasi Israel ke jalur Gaza.

Kepada organisasi HAM dan Demokrasi?!, inipun bathil, karena HAM dan Demokrasi adalah alat barat yang berstandar ganda, yang hanya berpihak apabila sang empunya yang mendapatkan masalah, dan hanya digunakan untuk menyudutkan kaum muslim. HAM ada ketika iraq dilengserkan untuk kepentingan minyak AS, tetapi HAM hilang ketika ribuan muslim Palestina dibantai. Demokrasi didengungkan dalam pemilihan presiden AS tetapi bisu saat ummat Islam menginginkan dipimpin oleh sistem Islam.

Kepada OKI?!, telah terbukti ternyata OKI hanyalah terdiri dari pengecut-pengecut yang berkumpul karena ada kepentingan selain Islam dan sudah menjadi rahasia umum bahwa mereka hanyalah boneka yang digerakkan AS. Arab Saudi merupakan pembeli senjata perang terbanyak buatan AS, tetapi tidak pernah menggunakannya untuk kepentingan kaum muslim. Mesir mempunyai universitas paling terkenal di dunia Islam, tetapi memfatwakan jihad dan mengirim tentaranya saja tidak mampu, bahkan mereka menutup pintu Rafah yang berhubungan langsung dengan Gaza serta menangkapi aktivis Islam yang membela saudara mereka di Palestina.

Kepada pemerintah Indonesia?!, rupa-rupanya menjaga perdamaian dunia masih menjadi isapan jempol pengantar tidur bagi anak-anak saja, tidak ada faktanya. Bahkan presiden Indonesia dalam salah satu pidatonya menyatakan bahwa “Ini bukan perang agama”, untuk menutupi fakta yang sebenarnya.

Berharap akan berdirinya dan berdamainya Israel dan Palestina?!, ini haram, karena tanah itu milik kaum muslim dan haram hukumnya membiarkan wilayah kita diambil oleh kafir yahudi. Kita tahu bahwa yang Israel inginkan justru pendirian negara Palestina merdeka yang mengambil wilayah diluar wilayah Palestina yang awal dan mengambil wilayah Yordan dan Mesir. Maka pendirian negara Palestina adalah haram karena berarti kita mengakui pendudukan tanah Palestina oleh Israel.

Jika kita melihat semua permasalahan ini, nyatalah, bahwa satu-satunya solusi bagi kaum muslim termasuk saudara kita di palestina adalah :
Kembalinya Kepemimpinan Global bagi Kaum Muslim, Kembalinya Khilafah Islamiyyah!
Khilafah-lah yang akan memimpin dan mengkomandoi 1,5 milyar kaum muslim di seluruh dunia untuk dan berjihad. Yang akan melindungi dan mempertahankan seluruh wilayah dan tanah kaum muslim. Khilafah dan Jihad!, dua kata untuk mengubur Zionis Yahudi. Inilah satu-satunya solusi yang diberikan Allah dan Rasulnya kepada kita

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai(TQS ali-Imran [3]: 103)
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri (khalifah) di antara kamu(TQS an-Nisaa [4]: 59)
Perumpamaan kaum mukminin dalam saling cinta dan sayang mereka laksana satu tubuh, jikalau ada satu anggota tubuh yang mengeluh, maka seluruh tubuh ikut merasakan demam dan bergadang(HR Bukhari dan Muslim)
Seorang mukmin bagi mukmin lainnya laksana satu bangunan yang sebagiannya menguatkan sebagian lainnya(HR Bukhari dan Muslim)

Oleh karena itu, tidaklah kita mencukupkan pada aksi-aksi saja, kepada pengiriman bantuan saja, dan kepada protes dan pengutukan saja, tetapi lebih daripada itu, setiap ummat Islam mesti memiliki kesadaran politik bahwa satu-satunya solusi mereka adalah tegaknya kembali Khilafah Islam yang telah dijanjikan oleh Allah dan Rasul-Nya. Dan secara sadar dan sistematis memperjuangkan tegaknya Khilafah itu dengan seluruh kekuatan yang ada pada diri kita

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin nyawa dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar (TQS at-Taubah [9]: 111)

(sumber : http://biotis.co.id/felix/2009/01/05/solusi-total-masalah-palestina-khilafah-islamiyyah/ )