Oleh itu SAYA TERLEBIH DAHULU MEMOHON MAAF jika saya berbuat kesalahan, baik yang tidak di sengaja maupun yang disengaja. Semoga Ramadhan kali ini bisa kita manfaatkan sebaik-baiknya.
Kamis, 28 Agustus 2008
Do'a Jibril
Oleh itu SAYA TERLEBIH DAHULU MEMOHON MAAF jika saya berbuat kesalahan, baik yang tidak di sengaja maupun yang disengaja. Semoga Ramadhan kali ini bisa kita manfaatkan sebaik-baiknya.
Pensyari'atan Puasa
Terhadap pendapat yang kedua ini, intinya memuat ikhtilaf dua pendapat, pertama menyatakan bahwa puasa yang disyari’atkan pada ummat terdahulu adalah berupa puasa selama tiga hari pada setiap bulan. Abdullah bin ‘Abbas sa (w. 69 H) mengatakan, ”Syari’at sebelumnya adalah puasa tiga hari setiap bulan, lalu syari’at ini di-nasakh dengan syari’at yang baru, melalui surah Al-Baqarah ayat 185” (Tafsîr Zâdl Mashîr). Pendapat yang kedua mengklaim bahwa “hari-hari tertentu” yang dimaksud adalah bulan Ramadhan itu sendiri. Jadi, pada bulan Ramadhan jugalah umat-umat dahulu diwajibkan berpuasa.
Puasa
Kamis, 21 Agustus 2008
"Ramadhan" (Etimologi)
Persiapkan Diri Secara Maksimal
Persiapan mental untuk puasa dan ibadah terkait lainnya sangat penting. Apalagi pada saat menjelang hari-hari terakhir, karena tarikan keluarga yang ingin belanja mempersiapkan hari raya, pulang kampung dll, sangat mempengaruhi umat Islam dalam menunaikan kekhusu’an ibadah Ramadhan. Dan kesuksesan ibadah Ramadhan seorang muslim dilihat dari akhirnya. Jika akhir Ramadhan diisi dengan i’tikaf dan taqarrub yang lainnya, maka insya Allah dia termasuk yang sukses dalam melaksanakan ibadah Ramadhan.
Persiapan ruhiyah dapat dilakukan dengan memperbanyak ibadah, seperti memperbanyak membaca Al-Qur’an saum sunnah, dzikir, do’a dll. Dalam hal mempersiapkan ruhiyah, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mencontohkan kepada umatnya dengan memperbanyak puasa di bulan Sya’ban, sebagaimana yang diriwayatkan ‘Aisyah ra. berkata:” Saya tidak melihat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menyempurnakan puasanya, kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat dalam satu bulan yang lebih banyak puasanya kecuali pada bulan Sya’ban” (HR Muslim).
Persiapan fikriyah
Persiapan fikriyah atau akal dilakukan dengan mendalami ilmu, khususnya ilmu yang terkait dengan ibadah Ramadhan. Banyak orang yang berpuasa tidak menghasilan kecuali lapar dan dahaga. Hal ini dilakukan karena puasanya tidak dilandasi dengan ilmu yang cukup. Seorang yang beramal tanpa ilmu, maka tidak menghasilkan kecuali kesia-siaan belaka.
Persiapan Fisik dan Materi
Seorang muslim tidak akan mampu atau berbuat maksimal dalam berpuasa jika fisiknya sakit. Oleh karena itu mereka dituntut untuk menjaga kesehatan fisik, kebersihan rumah, masjid dan
lingkungan. Rasulullah mencontohkan kepada umat agar selama berpuasa tetap memperhatikan
kesehatan. Hal ini terlihat dari beberapa peristiwa di bawah ini :
- Menyikat gigi dengan siwak (HR. Bukhori dan Abu Daud).
- Berobat seperti dengan berbekam (Al-Hijamah) seperti yang diriwayatkan Bukhori dan Muslim.
- Memperhatikan penampilan, seperti pernah diwasiatkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam kepada sahabat Abdullah ibnu Mas’ud ra, agar memulai puasa dengan penampilan baik dan tidak dengan wajah yang cemberut. (HR. Al-Haitsami).
Marhaban
Walaupun keduanya berarti "selamat datang" tetapi penggunaannya berbeda. Para ulama tidak menggunakan ahlan wa sahlan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan, melainkan "marhaban ya Ramadhan".
Jumat, 15 Agustus 2008
63 Tahun Indonesia di Tangan Asing
Pendi Supendi
Gang Masji1 No 118 RT 04 RW 10 Bogor
mzm_pendi5@yahoo.com
081380696761
[sumber : detikcom]
Sepenggal Fragmen Sidang BPUPKI (Piagam Jakarta)
Dalam rapat BPUPKI tanggal 11 Juli 1945, baik pihak Kristen maupun pihak Islam masih mempersoalkan rumusan Piagam Jakarta itu. Dari pihak Kristen, muncul Latuharhary dari Maluku, yang menggugat rumusan Piagam Jakarta. Latuharhary tidak secara tegas menyampaikan aspirasi Kristen, tetapi menyoal, jika syariat Islam diwajibkan pada pemeluknya, maka mereka harus meninggalkan hukum adat yang sudah diterapkannya selama ini, seperti di Minangkabau dan Maluku.
Haji Agus Salim, yang asal Minangkabau, membantah pernyataan Latuharhary, bahwa Piagam Jakarta akan menimbulkan kekacauan di Minangkabau. Malah dia menegaskan: “Wajib bagi umat Islam menjalankan syariat, biarpun tidak ada Indonesia merdeka, biarpun tidak ada hukum dasar Indonesia, itu adalah satu hak umat Islam yang dipegangnya.”
Menanggapi Latuharhary, Soekarno menyatakan: “Barangkali tidak perlu diulangi bahwa preambule adalah hasil jerih payah untuk menghilangkan perselisihan faham antara golongan-golongan yang dinamakan golongan kebangsaan dan golongan Islam. Jadi, manakala kalimat itu tidak dimasukkan, saya yakin bahwa pihak Islam tidak bisa menerima preambule ini; jadi perselisihan nanti terus.”
Wachid Hasjim, tokoh NU yang juga ayah dari Abdurrahman Wahid, juga menyampaikan tanggapannya, bahwa rumusan Piagam Jakarta itu tidak akan menimbulkan masalah seperti yang dikhawatirkan. Malah, dengan tegas, Wachid Hasjim, menyatakan: “Dan jika masih ada yang kurang puas karena seakan-akan terlalu tajam, saya katakana bahwa masih ada yang berpikir sebaliknya, sampai ada yang menanyakan pada saya, apakah dengan ketetapan yang demikian itu orang Islam sudah boleh berjuang menyeburkan jiwanya untuk negara yang kita dirikan ini. Jadi, dengan ini saya minta supaya hal ini jangan diperpanjang.”
Menanggapi pernyataan Wachid Hasjim itu, Soekarno menegaskan lagi, “Saya ulangi lagi bahwa ini satu kompromis untuk menyudahi kesulitan antara kita bersama. Kompromis itu pun terdapat sesudah keringat kita menetes. Tuan-tuan, saya kira sudah ternyata bahwa kalimat “dengan didasarkan kepada ke-Tuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” sudah diterima Panitia ini.”
Piagam Jakarta adalah naskah pembukaan (preambule) UUD 1945 yang disiapkan untuk konstitusi Negara Indonesia merdeka. Ketika naskah pembukaan itu sudah disepakati, maka naskah-naskah rincian pasal-pasal dalam UUD 1945 masih menjadi persoalan.
Dalam rapat tanggal 13 Juli 1945, Wachid Hasjim mengusulkan, agar Presiden adalah orang Indonesia asli dan “yang beragama Islam”. Begitu juga draft pasal 29 diubah dengan ungkapan: “Agama Negara ialah Agama Islam”, dengan menjamin kemerdekaan orang-orang yang beragama lain, untuk dan sebagainya. Kata Wachid Hasjim: “Hal ini erat perhubungan dengan pembelaan. Pada umumnya pembelaan yang berdasarkan atas kepercayaan sangat hebat, karena menurut ajaran agama, nyawa hanya boleh diserahkan buat ideologi agama.”
Soekarno, lagi-lagi meminta kepada seluruh anggota BPUPKI: “Sudahlah hasil kompromis diantara 2 pihak, sehingga dengan adanya kompromis itu, perselisihan diantara kedua pihak hilang. Tiap kompromis berdasar kepada memberi dan mengambil, geven dan nemen. Ini suatu kompromis yang berdasar memberi dan mengambil… Pendek kata, inilah kompromis yang sebaik-baiknya. Jadi, panitia memegang teguh akan kompromis yang dinamakan oleh anggota yang terhormat Muh. Yamin “Djakarta Charter”, yang disertai perkataan Tuan angora Soekiman, gentlemen agreement, supaya ini dipegang teguh di antara pihak Islam dan pihak kebangsaan.”
Kisah-kisah seperti ini tidak dibeberkan secara gamblang dalam buku sejarah untuk anak-anak kita di sekolah-sekolah. Karena itu, tanggal 22 Juni seyogyanya menjadi hari penting bagi bangsa Indonesia.
PPKI Mencoret Piagam Jakarta (Pengkhianatan II terhadap Muslimin)
عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيُنْقَضَنَّ عُرَى الْإِسْلَامِ عُرْوَةً عُرْوَةً فَكُلَّمَا انْتَقَضَتْ عُرْوَةٌ تَشَبَّثَ النَّاسُ بِالَّتِي تَلِيهَا وَأَوَّلُهُنَّ نَقْضًا الْحُكْمُ وَآخِرُهُنَّ الصَّلَاةُ
Penyelewengan Teks Proklamasi (Pengkhianatan I terhadap Muslimin)
Masih ingatkah saudara, teks dan bab Pembukaan Undang-undang Dasar kita?
Proklamasi Kemerdekaan itu diumumkan di rumah BK, Pegangsaan Timur No.56 Jakarta, pada 17 Agustus 1945, hari Jumat bulan Ramadhan, pukul 10.00 pagi.
PROKLAMASI
A.A. Maramis
Negara Arogan Pendukung Separatis
Mudah-mudahan kaum Kristen, baik di Papua maupun di seluruh Indonesia, tidak mudah dihasut oleh kaum kafir imperialis sehingga melakukan tindakan bodoh separatis. Karena sudah berulang kali kaum kafir imperialis itu terbukti tidak pernah peduli nasib mereka. Yang ada dalam obsesi imperialis itu adalah kekayaan alam Papua yang memang melimpah. Jika lepas dari Indonesia, sudah pasti mereka pun akan jadi korban yang tidak akan luput dari penjajahan, sebagaimana nasib kaum Kristen Timor Timur. Bahkan, nasib mereka tidak lebih baik, dibanding ketika mereka masih menjadi bagian Indonesia. Hingga kini, mereka pun masih belum merdeka, bahkan untuk disebut negara pun belum layak. Ini akibat terburu nafsu untuk “merdeka” sehingga terjebak permainan negara imperialis untuk menguasai kekayaan mereka.
Kamis, 14 Agustus 2008
Pelajaran dari Liberalisasi Perdagangan ala WTO
200 Tahun Anjer - Panaroekan
***
Era kekuasaan Daendels di Pulau Jawa yang hanya tiga tahun (1808-1811) merupakan salah satu titik kelam sejarah bangsa ini. Pramoedya Ananta Toer, dalam novelnya Jalan Raya Pos, Jalan Daendels, mengabadikan masa-masa pahit itu. Dengan getir ia menulis,
Selasa, 12 Agustus 2008
Kerja Keras (Utak-atik Huruf)
Jika, nilai huruf-huruf ini kita anggap sbb:
A - B - C - D - E - F - G - H - I - J - K - L - M
1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 8 - 9 - 10 - 11 - 12 - 13
N - O - P - Q - R - S - T - U - V - W - X - Y - Z
14 - 15 - 16 - 17 - 18 - 19 - 20 - 21 - 22 - 23 - 24 - 25- 26
Hitung bareng-bareng:
Bahasa Inggris (dipercaya oleh orang America)
Kalau kita bekerja dengan modal angka tersebut dibawah, maka hasilnya adalah...
- H - A - R - D - W - O - R - K (kerjakeras)
8 1 18 4 23 15 18 11 = 98% Only
- K - N - O - W - L - E - D - G - E (pengetahuan)
11 14 15 23 12 5 4 7 5 = 96% Only
- L - O - B - B - Y - I - N - G (pendekatan)
12 15 2 2 25 9 14 7 = 86% Only
- L - U - C - K (keberuntungan)
12 21 3 11 = 47% Only
Ternyata ... semua nilai dari usaha-usaha kita diatas nggak bisamengalahkan yang satu ini:
- A - T - T - I - T - U - D - E (sikap/tingkah laku)
1 20 20 9 20 21 4 5 = 100%
Tapi ini rumus yang berlaku di luar negeri . . .
Lebih hebat di Indonesia, itungannya menjadi begini:
- G - I - G - I - H (Hardwork)
7 9 7 9 8 = 40% saja
- I - L - M - U (Knowledge)
9 12 13 21 = 55% saja
- L - O - B - I (Lobbying)
12 15 2 9 = 38% saja
- M - U - J - U - R (Luck)
13 21 10 21 18 = 83% saja
- S - I - K - A - P (Attitude)
19 9 11 1 16 = 46% saja
- K - O - R - U - P - S - I
11 15 18 21 16 19 9 = 109%
Ternyata yg ditekuni orang-orang yaitu"KORUPSI", mempunyai kadar mencapai keberhasilan lebih dari 100%...
Aduh kasihan deh.........
Namanya juga utak-atik . . . Asal kena . . .
Misteri Menghilangnya Supriyadi (Pemberontakan PETA Blitar)
- Mempercepat kemerdekaan Indonesia
- Para tentara PETA yang terlibat pemberontakan takkan dilucuti senjatanya.
- Aksi tentara PETA yang dilakukan pada 14 Februari 1945 di Kota Blitartakkan dimintai pertanggungjawaban.
AS Berusaha Melanggengkan Tragedi Rajab
Usaha mereka dimulai dengan perang kebudayaan (ghazwuts tsaqafah), diikuti dengan serangan missionaris (ghazwut tabsyiriyyah), barulah diteruskan dengan perang yang sesungguhnya secara fisik melalui berbagai penjajahan di negeri-negeri Muslim. Dengan memperalat para misionaris Kristen, gerakan Zionis dan juga agen baru mereka yaitu Mustafa Kemal sang pengkhianat umat, maka Daulah Khilafah berhasil dihancurkan.
- Golongan tentara, yakni mereka yang menjaga keluhuran sistem sekular;
- Golongan para politisi, mayoritas mencintai Islam, tetapi terpaksa mengakui pandangan umum tentang sekularisme dan ditekan oleh tentara;
- Golongan rakyat, yang kebanyakan dari mereka sudah menyadari kemuliaan mereka hanya dapat dicapai dengan Islam bukannya dengan sekularisme. Golongan ini sejak awal telah menyerahkan mandat mereka kepada para politisi partai yang cenderung kepada Islam.
Namun demikian, peristiwa yang terjadi di Negara Sekular Turki tak dapat dipisahkan secara langsung dengan peranan negara Barat yang telah menghancurkan Khilafah terlebih dahulu. Selepas perang dunia kedua, rejim Amerika Serikat mendominasi dunia dan meninggalkan rejim Inggris Raya di tangga kedua super power dunia. Dari sini, tibalah giliran AS untuk mengambil alih tugas-tugas durjana membasmi kebangkitan Islam di Turki.
Berita berbahasa Turki menyebutkan tentang usaha rejim AS untuk menjatuhkan masyarakat Turki dari Islam dan menggantikannya dengan Kristen. Sebagaimana surat kabar berbahasa Turki, Jeims Glas, begitu juga Penasihat Diplomatik AS dalam sebuah ceramahanya di Yayasan Washington mengatakan, "hingga kini Pemerintah AS tidak melepaskan Turki secara sepenuhnya".
Menurutnya walapun hasil dari poling yang dilakukan oleh Yayasan Piyo menyebutkan, bahwa masyarakat Turki memiliki pandangan negatif terhadap rejim AS, namun hal ini bukanlah bermakna pemerintah AS telah meninggalkan Turki. Memang beberapa waktu yang lalu Yayasan Piyo melakukan poling yang hasilnya mayoritas masyarakat Turki membenci Rejim AS dan Bush. Namun ingatlah bahwa ada gerakan Islam yang sungguh-sungguh menyeru penyatuan kembali negeri-negeri kaum Muslim yang terpecah belah akibat kebijakan devide and rule oleh rejim penjajah dulu. Sekularisme pasti akan hancur serta Khilafah pasti berdiri pada suatu saat nanti, sebagaimana janji Allah dan Rasul-Nya. [syabab.com]