Rabu, 25 Juni 2008

Seni Menghadapi Kritik

Anda dikritik? Hadapi itu. Tak peduli bagaimana baiknya Anda melaksanakan tugas-tugas dalam karier Anda, seseorang akan selalu mengkritik Anda. Semakin sukses Anda, maka akan lebih banyak lagi Anda menjadi suatu target kritik.

Tak seorangpun menyukai kualitas pekerjaan mereka diremehkan, atau ada suara yang mempertanyakan keputusan mereka atau integritas mereka ditantang.
Tapi ini adalah soal bagaimana Anda berhadapan dengan kritik yang menentukan kekuatan Anda dan seberapa besar jiwa Anda. Kita dapat belajar banyak dari bagaimana kesuksesan orang menangani kritik.


Memahami kritik

Kritik pada umumnya menghadirkan kesempatan untuk membuat kemajuan. Pasti, ada beberapa orang yang mengambil kesenangan dengan cara sadistis dalam kritik, tetapi kebanyakan kritik sebenarnya dimaksudkan untuk bersifat membangun. Melawan, membantah atau tidak merespeknya sebaiknya tidak dilakukan saat menerima kritik yang mungkin saja merupakan koreksi kecil untuk hal-hal besar.Kesediaan untuk menerima kritik membangun dan tindakan di atasnya mencerminkan suatu profesionalisme dan kedewasaan.


Tentukan sumber kritik.

Apakah kritik itu berasal dari seorang rekan kerja, bawahan, klien, atau atasan? Bisa juga adalah kecemburuan? Banyak para manajer senior merasa terancam oleh para profesional muda yang sedang meniti karir.

Seorang bawahan mungkin mengkritik Anda untuk memandu Anda menyoroti kemampuan dan pekerjaannya yang luar biasa. Semuanya dia lakukan agar menonjol dan bisa jadi ia merasa gelisah.

Kritik dari klien, pada disisi jarang berdasarkan pada kecemburuan dan mungkin sepertinya untuk produk tersamar atau keluhan atas layanan.
Berikan perhatian tertentu atas kritik dari karyawan Anda. Salah satu laporan langsung Anda mungkin menentukan apakah itu suatu pelecehan seksual atau bisa menjadi penuntutan perkara.

Memahami darimana kritik berasal adalah kunci untuk mengetahui bagaimana cara menangkal yang terbaik.
Kurang dari seminggu dalam pemilu California 2003, para pendukung lawan memukul aktor dan calon gubernur Arnold Schwarzenegger dengan kritik yang berpotensi menjegal karir. Aktor Terminator itu lalu mengatakan tuduhan pelecehan seksual itu tak terbukti dan meminta maaf. Menyarungkan pedang dan meminta maaf mampu meredam isu tersebut. Mengingkarinya malah akan menghembus nyala api lebih besar lagi seperti yang bisa kita pelajari dari skandal Bill Clinton.


Beberkan keluar jika itu kesalahan Anda

Letakkan ego Anda ke samping. Jika kritik berjasa, dengarkan umpan balik secara obyektif dan pasti Anda memahami itu. Prtimbangkanlah pilihan Anda untuk mengoreksi situasi atau memecahkan masalah itu. Ada banyak CEO sukses dan para pelaku bisnis di luar sana yang membuat kekeliruan dan menerima kritik, tetapi mereka membuktikan bahwa mereka bisa meletakkan ego mereka ke samping, menilai situasi, mengambil kepemilikan, dan kembali bahkan lebih kuat.

Tokoh real estate Donald Trump sering dikritik untuk kelebihannya yang cermelang. Walaupun investasinya secara drastis mengurangi kekayaan bersihnya, ia tidak mengijinkan kritik untuk menghancurkannya mengagumi diri sendiri.
Multi-milyuner Edgar Bronfman Jr., CEO Seagram Company Ltd., juga melewatkan kritik. Walaupun orang mengkritik dan mengejek keputusannya membeli Polygram/Mca dan Universal Pictures, divisi entertainment terbukti mendorong citra perusahaan nya, tetapi bukan garis dasarnya.

David Stern adalah satu contoh bagaimana tidak menangani kritik: Ia sedang disalahkan untuk penampilan lemah dari NBA tapi menolak untuk menerima umpan balik negatif.


Jangan mencari kambing hitam

Tidak usah bersikeras, menyalahkan orang lain atau mengingkari isu dengan harapan isu akan mengabur. Suatu penjelasan sering nampak seperti suatu pengingkaran atau alasan.


Bersikaplah profesional.

Mantan CEO General Electric Jack Welch hanya sementara pudar saat proses pensiunnya pada Juli 2003 dimana saat itu dinilai bonusnya sangat jauh diluar kebiasaan. Bukannya mencoba untuk membelokkan atau bersikeras atas kritik itu, Welch memutuskan mengundurkan diri meninggalkan semua keuntungan pensiunnya dan menyelamatkan reputasi profesionalnya.


Jangan lawan system

Orang cenderung untuk menembak pesuruh itu. Anda mungkin telah dikritik untuk sesuatu yang tidak berada dalam kendali Anda. Barangkali kebijakan perusahaan adalah target yang riil, atau melibatkan keseluruhan departemen dalam proyek. Jangan mengambilnya secara pribadi, hindari bersikeras dan hadapi apapun juga berada dalam kendali Anda.

Agen check-in pesawat tidak bertanggung jawab atas reaksi gugup karena keterlambatan terkait kondisi cuaca atau kegagalan mekanik, tetapi bagaimana mereka menangani kerumunan para penumpang yang marah memperoleh kembali kontrol dan menciptakan suatu kesan positif.
Saat publik berbalik melawan Microsoft karena memonopoli perangkat lunak pasar, Bill Gates mengambil tanggung jawab. Bukannya bersembunyikan di belakang perusahaan, ia minta maaf dan mengambil tindakan untuk memajukan citra Microsoft-- dan ketenaran dirinya malah meningkat.

Jika Anda berperan sebagai pemimpin, ambillah bola panas di tim Anda. Bertemu dengan staff Anda untuk mendiskusikan permasalahan secara obyektif dan menciptakan solusi bersama-sama. Kritik membangun bisa merupakan suatu hadiah. Semua tergantung sikap Anda ketika menerima kritik itu.


Terima keterbatasan

Apa yang ada diatas kepala Anda? Jika Anda sedang dikritik tetapi tidak bisa diubah, pindahlah ke strategi B. Barangkali orang lain perlu membuat presentasi jika Anda tak mampu berbicara didepan umum. Kenalilah bagaimana dan kapan untuk mendelegasikan.
Pendiri Yahoo! kebanyakan orang teknik, semua tanpa ketrampilan bisnis dan pengalaman untuk lihat gambaran yang lebih besar dan membuat perusahaan sukses. Mereka mengenali ini dan tidak membiarkan ego berdiri di jalan, mereka tahu kapan untuk menepi dan mendelegasikan tugas ke orang lain.

Komentar kritis dari suatu pribadi seringkali lebih sulit untuk diterima, tetapi orang sukses mengembangkan kemampuan untuk menolak atau membelokkan kritik yang bukan tentang kemampuan profesional mereka. Saat pewawancara menyebutkan merek dagang model rambut nya, Donald hanya tertawa.


Apa yang boleh dan tidak boleh Anda lakukan soal Kritik

· Dengarkan secara obyektif
· Tanyakan secara spesifik
· Cari pendapat kedua dan lakukan penelitian Anda
· Mintalah maaf, ambil alih kepemimpinan dan tanggungjawaby
· Perlihtakan Anda mengambil masukan sebagai bahan pertimbangan
· Lakukan tindakan koreksi
· Belajarlah soal itu
· Jangan abaikan kritik
· Jangan bersikeras, marah atau emosi
· Jangan habiskan waktu untuk mencari pembenaran
· Jangan bereaksi penuh emosi sebelum mempertimbangkan rencana aksi terbaik
· Jangan menyalahkan yang lainnya
· Jangan menolak bertanggung jawab
· Jangan memikirkan kesalahan


Bersikaplah jantan

Kritik dapat diakibatkan oleh kurang perasaan, pelanggaran nyata atau harapan yang tak mampu. Kritik dapat juga berasal dari kepicikan, kecemburuan dan "karena sindrom sedang tidak dalam kondisi baik' Kritik membangun hanya dapat berdampak pada Anda secara negatif jika Anda terus mencaci maki diri sendiri. Maka fokuslah pada kesuksesan Anda.

Kembangkan kulit badak dan siapkan untuk menerima kritik baik itu adil atau tidak. Bersikaplah obyektif, ambil tindakan dan biarkan hal itu berlalu. Selalu beri orang sedikit alasan untuk mengritik pada kesempatan pertama nantinya dan dimasa mendatang.
Semoga bermanfaat!

Seni Mengkritik

Kritik (muhasabah) sering kali meninggalkan rasa tidak enak, baik pada si pemberi kritik ataupun penerimanya. Itu sebabnya, kritik harus disampaikan dengan cara efektif agar tidak menjadi ajang pelampiasan ego si pengritik, atau malah melukai perasaan si penerima kritik.
Seni penyampaian kritik yang benar hendaknya berupa kritik membangun untuk menolong orang yang dikritik melakukan tugas dengan lebih baik. Ada tujuh hal yang harus diperhatikan saat menyampaikan kritik. (tips ini adalah kritik kepada individu)


1. Berdua Saja

Hindarkan mengritik seseorang di depan umum. Bahkan, usahakan tidak mengatakan kritikan tersebut bila ada satu saja orang lain di sekitar situ yang mungkin bisa mendengarnya. Karena, hal itu bisa melukai ego orang yang Anda kritik. Padahal, kalau Anda ingin kritikan itu berhasil, jangan membuat ego orang yang Anda kritik melawan. Prinsipnya, kritiklah seseorang di punggung umum, dan sampaikan pujian di muka umum.


2. Awali dengan Pujian

Kata-kata manis dalam bentuk pujian mempunyai pengaruh dalam menciptakan suasana yang bersahabat. Ini akan membuat orang yang akan dikritik merasa senang dan mengendorkan pertahanan dirinya. Pujian membuka pikiran orang terhadap kritik yang diberikan.


3. Nothing's Personal

Kritiklah perbuatannya, bukan orangnya. Dengan begitu, Anda tak hanya menjaga perasaan orang yang Anda kritik, tapi juga menyelamatkan egonya. Selain mengarahkan kritik Anda pada perbuatannya, pada saat yang sama Anda bisa memberi pujian dan menguatkan egonya. Anda bisa mengatakan, "Saya tahu dari pengalaman yang lalu bahwa kesalahan ini tidak biasa terjadi pada diri Anda:"


4. Berikan Jawabannya

Ketika Anda memberi tahu orang lain tentang kesalahannya, Anda pun berkewajiban memberi tahu cara melakukan yang benar. Penekanan dari kritik Anda sesungguhnya bukan pada kesalahannya, tapi pada cara memperbaikinya dan menghindari kesalahan itu terulang kembali. Salah satu keluhan terbesar dari orang yang dikritik adalah "Saya tidak tahu apa yang diharapkan dari saya."


5. Jangan Menuntut

Anda akan mendapat kerja sama lebih besar dengan cara meminta daripada menuntut orang yang Anda kritik. Kalimat, ''Bersediakah Anda memperbaikinya?" jauh terdengar lebih enak di telinga dan tak menimbulkan rasa kesal, ketimbang Anda mengatakan, "Kerjakan sekali lagi dan kali ini saya ingin Anda mengerjakannya dengan benar!" Anda akan mendapatkan banyak hal positif jika merangsang keinginan orang yang Anda kritik untuk berubah, daripada mengeluarkan perintah agar ia berubah.


6. Tak Perlu Merembet

Meminta perhatian atas suatu kesalahan hanya dapat dibenarkan satu kali. Maksudnya, kritiklah sekali saja. Dua kali tidak perlu, tiga kali sudah mengganggu. Ingatlah tujuan Anda mengkritik adalah untuk menyelesaikan pekerjaan, bukan untuk memenangkan pertarungan ego. Bila Anda tergoda untuk mengungkit-ungkit masalah lama atau kesalahan yang sudah lewat dan sudah selesai, ingatlah bahwa cara yang Anda lakukan tidak efektif.


7. Cara Bersahabat

Persoalan belum tuntas jika belum diselesaikan dengan baik dan dengan cara bersahabat. Jangan biarkan persoalan menggantung dan baru dibahas lagi di kemudian hari. Selesaikanlah. Akhirilah dengan pernyataan, "Ok, sepertinya kita bisa ya, mengatasi persoalan ini. Anda pasti bisa, dan saya pasti membantu". Atau, "Saya tahu saya bisa mengandalkan Anda." Ini adalah aturan paling penting dari tujuh poin tadi.


Semoga bermanfaat!

Jumat, 20 Juni 2008

20 Mei Yang Menyesatkan

Sayyid Quthb di dalam “Tafsir Baru Atas Realitas” (1996) menyatakan orang-orang yang mengikuti sesuatu tanpa pengetahuan yang cukup adalah sama dengan orang-orang jahiliyah, walau orang itu mungkin seorang ustadz bahkan profesor. Jangan sampai kita “Fa Innahu Minhum” (kita menjadi golongan mereka) terhadap kejahiliyahan.


Dipilihnya tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional, sesungguhnya merupakan suatu penghinaan terhadap esensi perjuangan merebut kemerdekaan yang diawali oleh tokoh-tokoh Islam. Karena organisasi Syarikat Islam (SI) yang lahir terlebih dahulu dari Boedhi Oetomo (BO), yakni pada tahun 1905, yang jelas-jelas bersifat nasionalis, menentang penjajah Belanda, dan mencita-citakan Indonesia merdeka, tidak dijadikan tonggak kebangkitan nasional.


Mengapa BO yang terang-terangan antek penjajah Belanda, mendukung penjajahan Belanda atas Indonesia, a-nasionalis, tidak pernah mencita-citakan Indonesia merdeka, dan anti-agama malah dianggap sebagai tonggak kebangkitan bangsa? Ini jelas kesalahan fatal.


BO didirikan di Jakarta tanggal 20 Mei 1908 atas prakarsa para mahasiswa kedokteran STOVIA, Soetomo dan kawan-kawan. Perkumpulan ini dipimpin oleh para ambtenaar, yakni para pegawai negeri yang setia terhadap pemerintah kolonial Belanda. BO pertama kali diketuai oleh Raden T. Tirtokusumo, Bupati Karanganyar kepercayaan Belanda, yang memimpin hingga tahun 1911. Kemudian dia diganti oleh Pangeran Aryo Notodirodjo dari Keraton Paku Alam Yogyakarta yang digaji oleh Belanda dan sangat setia dan patuh pada induk semangnya.


Di dalam rapat-rapat perkumpulan dan bahkan di dalam penyusunan anggaran dasar organisasi, BO menggunakan bahasa Belanda, bukan bahasa Indonesia. “Tidak pernah sekali pun rapat BO membahas tentang kesadaran berbangsa dan bernegara yang merdeka. Mereka ini hanya membahas bagaimana memperbaiki taraf hidup orang-orang Jawa dan Madura di bawah pemerintahan Ratu Belanda, memperbaiki nasib golongannya sendiri, dan menjelek-jelekkan Islam yang dianggapnya sebagai batu sandungan bagi upaya mereka, ” papar KH. Firdaus AN.


Di dalam Pasal 2 Anggaran Dasar BO tertulis “Tujuan organisasi untuk menggalang kerjasama guna memajukan tanah dan bangsa Jawa dan Madura secara harmonis. ” Inilah tujuan BO, bersifat Jawa-Madura sentris, sama sekali bukan kebangsaan.


Noto Soeroto, salah seorang tokoh BO, di dalam satu pidatonya tentang Gedachten van Kartini alsrichtsnoer voor de Indische Vereniging berkata: “Agama Islam merupakan batu karang yang sangat berbahaya... Sebab itu soal agama harus disingkirkan, agar perahu kita tidak karam dalam gelombang kesulitan. ”


Sebuah artikel di “Suara Umum”, sebuah media massa milik BO di bawah asuhan Dr. Soetomo terbitan Surabaya, dikutip oleh A. Hassan di dalam Majalah “Al-Lisan” terdapat tulisan yang antara lain berbunyi, “Digul lebih utama daripada Makkah”, “Buanglah Ka’bah dan jadikanlah Demak itu Kamu Punya Kiblat!” (M. S) Al-Lisan nomor 24, 1938.


Karena sifatnya yang tunduk pada pemerintahan kolonial Belanda, maka tidak ada satu pun anggota BO yang ditangkap dan dipenjarakan oleh Belanda. Arah perjuangan BO yang sama sekali tidak berasas kebangsaan, melainkan chauvinisme sempit sebatas memperjuangkan Jawa dan Madura saja telah mengecewakan dua tokoh besar BO sendiri, yakni Dr. Soetomo dan Dr. Cipto Mangunkusumo, sehingga keduanya hengkang dari BO.


Bukan itu saja, di belakang BO pun terdapat fakta yang mencengangkan. Ketua pertama BO yakni Raden Adipati Tirtokusumo, Bupati Karanganyar, ternyata adalah seorang anggota Freemasonry. Dia aktif di Loge Mataram sejak tahun 1895. Sekretaris BO (1916), Boediardjo, juga seorang Mason yang mendirikan cabangnya sendiri yang dinamakan Mason Boediardjo. Hal ini dikemukakan dalam buku “Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962” (Dr. Th. Stevens), sebuah buku yang dicetak terbatas dan hanya diperuntukan bagi anggota Mason Indonesia.


Tiga tahun sebelum BO dibentuk, Haji Samanhudi dan kawan-kawan mendirikan Syarikat Islam (SI, awalnya Syarikat Dagang Islam, SDI) di Solo pada tanggal 16 Oktober 1905. “Ini merupakan organisasi Islam yang terpanjang dan tertua umurnya dari semua organisasi massa di tanah air Indonesia, ” tulis KH. Firdaus AN.


Berbeda dengan BO yang hanya memperjuangkan nasib orang Jawa dan Madura—juga hanya menerima keanggotaan orang Jawa dan Madura, sehingga para pengurusnya pun hanya terdiri dari orang-orang Jawa dan Madura—sifat SI lebih nasionalis. Keanggotaan SI terbuka bagi semua rakyat Indonesia yang mayoritas Islam. Sebab itu, susunan para pengurusnya pun terdiri dari berbagai macam suku seperti: Haji Samanhudi dan HOS. Tjokroaminoto berasal dari Jawa Tengah dan Timur, Agus Salim dan Abdoel Moeis dari Sumatera Barat, dan AM. Sangaji dari Maluku.


Guna mengetahui perbandingan antara kedua organisasi tersebut—SI dan BO—maka di bawah ini dipaparkan perbandingan antara keduanya:


Tujuan:
- SI bertujuan Islam Raya dan Indonesia Raya,
- BO bertujuan menggalang kerjasama guna memajukan Jawa-Madura (Anggaran Dasar BO Pasal 2).


Sifat:
- SI bersifat nasional untuk seluruh bangsa Indonesia,
- BO besifat kesukuan yang sempit, terbatas hanya Jawa-Madura,

Bahasa:
- SI berbahasa Indonesia, anggaran dasarnya ditulis dalam bahasa Indonesia,
- BO berbahasa Belanda, anggaran dasarnya ditulis dalam bahasa Belanda

Sikap Terhadap Belanda:
- SI bersikap non-koperatif dan anti terhadap penjajahan kolonial Belanda,
- BO bersikap menggalang kerjasama dengan penjajah Belanda karena sebagian besar tokoh-tokohnya terdiri dari kaum priyayi pegawai pemerintah kolonial Belanda,

Sikap Terhadap Agama:
- SI membela Islam dan memperjuangkan kebenarannya,
- BO bersikap anti Islam dan anti Arab (dibenarkna oleh sejarawan Hamid Algadrie dan Dr. Radjiman)

Perjuangan Kemerdekaan:
- SI memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan mengantar bangsa ini melewati pintu gerbang kemerdekaan,
- BO tidak pernah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan telah membubarkan diri tahun 1935, sebab itu tidak mengantarkan bangsa ini melewati pintu gerbang kemerdekaan,

Korban Perjuangan:
- Anggota SI berdesak-desakan masuk penjara, ditembak mati oleh Belanda, dan banyak anggotanya yang dibuang ke Digul, Irian Barat,
- Anggota BO tidak ada satu pun yang masuk penjara, apalagi ditembak dan dibuang ke Digul,

Kerakyatan:
- SI bersifat kerakyatan dan kebangsaan,
- BO bersifat feodal dan keningratan,

Melawan Arus:
- SI berjuang melawan arus penjajahan,
- BO menurutkan kemauan arus penjajahan,

Kelahiran:
- SI (SDI) lahir 3 tahun sebelum BO yakni 16 Oktober 1905,
- BO baru lahir pada 20 Mei 1908,


Seharusnya 16 Oktober
Hari Kebangkitan Nasional yang sejak tahun 1948 kadung diperingati setiap tanggal 20 Mei sepanjang tahun, seharusnya dihapus dan digantikan dengan tanggal 16 Oktober, hari berdirinya Syarikat Islam. Hari Kebangkitan Nasional Indonesia seharusnya diperingati tiap tanggal 16 Oktober, bukan 20 Mei. Tidak ada alasan apa pun yang masuk akal dan logis untuk menolak hal ini.

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
(Q.S. Al-Israa' : 36)

Tempat Bernama Arab di Amerika

Anda mungkin akan dibuat terkejut ketika menyadari bahwa ternyata begitu banyak nama tempat dan kota yang menggunakan kata-kata yang berakar dan berasal dari bahasa umat Islam, yakni bahasa Arab, di benua Amerika.

Tak percaya? Cobalah wilayah Los Angeles. Di daerah itu ternyata terdapat nama-nama kawasan yang berasal dari pengaruh umat Islam. Sebut saja, ada kawasan bernama Alhambra. Bukankah Alhambra adalah nama istana yang dibangun peradaban Islam di Cordoba?
Selain itu juga ada nama teluk yang dinamai El Morro serta Alamitos. Tak cuma itu, ada pula nama tempat seperti; Andalusia, Attilla, Alla, Aladdin, Albany, Alcazar, Alameda, Alomar, Almansor, Almar, Alva, Amber, Azure, dan La Habra.

Setelah itu, mari kita bergeser ke bagian tengah Amerika. Mulai dari selatan hingga Illinois juga terdapat nama-nama kota yang bernuansa Islami seperti; Albany, Andalusia, Attalla, Lebanon, dan Tullahoma. Malah, di negara bagian Washington terdapat nama kota Salem.

Pengaruh Islam lainnya pada penamaan tempat atau wilayah di Amerika juga sangat kental terasa pada penamaan Karibia (berasal dari bahasa Arab). Di kawasan Amerika Tengah, misalnya, terdapat nama wilayah Jamaika dan Kuba. Muncul pertanyaan, apakah nama Kuba itu berawal dan berakar dari kata Quba - masjid pertama yang dibangun Rasulullah adalah Masjid Quba. Negara Kuba beribu kota La Habana (Havana).

Di benua Amerika pun terdapat sederet nama pula yang berakar dari bahasa Peradaban Islam seperti pulau Grenada, Barbados, Bahama, serta Nassau. Di kawasan Amerika Selatan terdapat nama kota-kota Cordoba (di Argentina), Alcantara (di Brazil), Bahia (di Brazil dan Argentina). Ada pula nama pegunungan Absarooka yang terletak di pantai barat.

Menurut Dr A Zahoor, nama negara bagian seperti Alabama berasal dari kata Allah bamya. Sedangkan Arkansas berasal dari kata Arkan-Sah. Sedangkan Tennesse dari kata Tanasuh. Selain itu, ada pula nama tempat di Amerika yang menggunakan nama-nama kota suci Islam, seperti Mecca di Indiana, Medina di Idaho, Medina di New York, Medina dan Hazen di North Dakota, Medina di Ohio, Medina di Tennessee, serta Medina di Texas.

Begitulah peradaban Islam turut mewarnai di benua Amerika.

Selasa, 17 Juni 2008

Angka Sial & J.W. Marriott

Untuk sebagian bangsa-bangsa Asia, khususnya di bagian utara mulai dari daratan Cina ke timur, angka 4 dipercaya merupakan simbol bencana, tidak mendatangkan keberuntungan, dan berbagai kepercayaan yang mengarah pada sebuah kegagalan.

Dalam sebagian besar bahasa Asia Timur, angka empat (4), seperti pada bahasa Mandarin dan berbagai dialek bangsa Cina lainnya, berbunyi si (baca se) yang juga mempunyai arti lain, yaitu mati.

Itu sebabnya, di sebagian besar lift yang ada di Hongkong atau nomor-nomor apartemen di Taiwan angka 4 ini jarang sekali digunakan. Seperti angka 13 yang dipercaya membawa celaka di berbagai negara lain, angka 4 menjadi tabu untuk digunakan.

Kepercayaan ini dianut bukan oleh kalangan orang awam saja, bahkan perusahaan Canon di Jepang pun takut oleh angka 4 ini sehingga untuk model digital camera nya, mereka tidak berani menggunakan nama model PowerShot G4 melainkan langsung melompat dari PowerShot G3 menjadi G5.

Bahkan ada satu hotel di Jakarta dimana pemiliknya begitu percaya sekali terhadap ramalan feng shui, sehingga di seluruh hotel miliknya tidak ada satu pun angka 4, mulai dari no kamar s/d no lift, boro-boro angka 4, angka yang bisa dijumlahkan menjadi 4 pun telah dihilangkan sama sekali seperti angka 13 (1+3) atau 22 (2+2) atau 24.

Sedangkan untuk ruangan para eksekutifnya yang diberi nama "Executive Club", sengaja khusus diletakan dilantai tingkat 29 agar para tamu eksekutif nya bisa mendapat dua kali hoki, sebab angka sembilan itu adalah angka hokie, dari sebab itulah kebanyakan restoran kaki lima diberi nama 99.

Pada saat perancangan hotel ini pun telah di datangkan khusus ahli feng shui dari China, sehingga mulai dari warna sampai dengan letak tata ruangannya diatur dengan ketat berdasarkan aturan feng shui, begitu juga tanggal dan hari-hari penting, mulai dari pelaksanaan pembangunan gedungnya pun telah diatur oleh feng shui.

Sehingga tanggal pembukaannya pun agar bisa bawa hokie, diatur khusus pada bulan 9 (September) tahun 2001

Jadi, secara teori dan berdasarkan aturan feng shui hotel ini bisa membawa hokie berat dan berhasil bagi si pemiliknya, hanya sayangnya hal yang kebalikannya terjadi.

Hotel tersebut tidak laku karena dua minggu sebelumnya pembukaan gedung WTC di New York di bom, sehingga bisnis pariwisata terpuruk berat, bahkan hotel itu sendiri dua tahun kemudian kena bom.

Hotel yang dimaksud diatas ini adalah hotel J.W. Marriott di Kuningan, Jakarta. Jadi rupanya ramalan feng shui itu bukanlah merupakan satu jaminan mutlak.

Bahkan sang pemilik Hotel tersebut, Tan Kian, akhirnya terjerat kasus korupsi PT Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri), padahal ia sudah pasang pagar kuat sebanyak tujuh lapis dengan segala ilmu feng shui, maupun numorologi perhitungan hari sial dan hari untung, tetapi kenapa kok bisa jadi buntung juga ?
Berhati-hatilah dengan kepercayaan seperti itu karen sesungguhnya hal itu termasuk sebahagian dari syirik. Dan dosa syirik tidak akan diampuni oleh Allah Swt.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
(QS. An-Nisa: 48)

Kamis, 12 Juni 2008

Penghancur Anak Panah

Tataplah sorot-sorot mata yang tak lagi berbinar
Lihatlah bibir-bibir kehilangan kelakar
Cermati wajah-wajah yang biasanya segar
Tengok raga-raga kini terkapar

Mereka yang hidupnya kau hancurkan
Pemilik masa depan yang kau pudarkan
Mereka yang mimpinya kau buyarkan
Adalah anak panahmu yang di tungku nestapa kau leburkan

Masihkah kau punya hati
Atau hanya raga bak mati
Tidakkah tersisa sedikit nurani
Dan kau perduli hanya ambisi

Kau janjikan kenikmatan semu
Kau membius dengan mimpi palsu
Kau menipu tak kenal waktu
Dengan pengaruh barang harammu




(Jakarta, 12 Juni 2008)











(Lima siswa TK Sekar Bangsa dilarikan ke rumah sakit akibat teler setelah memakan tablet manis yang dikira coklat. Salah seorang anak baru siuman setelah tak sadarkan diri selama 18 jam. Ternyata yang mereka makan adalah Happy Five, sejenis zat psikotropika untuk penenang. Happy Five yang dibungkus kemasan coklat itu diberikan sebagai bekal oleh orang tuanya. Zat psikotropika jenis ini tidak dijual secara resmi di pasaran. Hanya bisa didapatkan di pasar gelap dengan cara beli langsung dari jaringan pengedar narkoba.)

Rabu, 11 Juni 2008

Dasar Negara Bukan Pancasila ?

Selama ini kita hanya menerima begitu saja pernyataan bahwa dasar negara Indonesia adalah Pancasila tanpa mencoba bersikap kritis kebenarannya, dimana hal itu dinyatakan dalam konstitusi kita. Apakah ini juga membenarkan teori bahwa apa yang telah menjadi bagian keseharian kita biasanya luput dari sikap kritis karena sudah dianggap benar?

Sampai akhirnya kita disadarkan oleh pernyataan Dr. Eggi Sudjana, SH, MSi yang menyatakan bahwa dasar negara kita secara teks legal konstitusional adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagaimana dinyatakan sendiri oleh UUD 1945, bukan Pancasila seperti selama ini yang kita percayai. Menurut Pembukaannya, yang dimaksud adalah Allah Yang Mahakuasa.

Bahkan seorang Abdul Muqsith, pegiat JIL, tidak bisa berkomentar atas pernyataan itu dalam sebuah talk show di salah satu stasiun TV partikelir (lihat eramuslim.com). Karena, seperti halnya kita yang sering terperangkap doktrin, dia juga berpandangan bahwa Indonesia bukan negara Islam, bukan berdasarkan Al-Quran dan hadits, tetapi berdasarkan Pancasila dan UUD 45.

Dalam UUD 1945, Pasal 29 ayat 1 memang menyebutkan :
1. Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa

Lalu siapakah tuhan yang dimaksud dalam pasal ini, jawabannya menurut Eggi adalah Allah. Karena di pembukaan UUD 45 memang telah disebutkan secara tegas tentang kemerdekaan Indonesia yang merupakan berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa. Yang namanya batang tubuh dengan pembukaan tidak boleh terpisah-pisah atau berlawanan. Kalau di batang tubuh yaitu pasal 29 ayat 1 disebutkan bahwa negara berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, maka Tuhan itu bukan sekedar Maha Esa, juga bukan berarti tuhannya semua agama. Tetapi tuhannnya umat Islam, yaitu Allah SWT.

Hal itu lantaran secara tegas Pembukaan UUD 45 menyebutkan lafadz Allah. Dan hal itu tidak boleh ditafsirkan menjadi segala macam tuhan, bukan asal tuhan dan bukan tuhan-tuhan buat agama lain. Tuhan Yang Maha Esa di pasal 29 ayat 1 itu harus dipahami sebagai Allah SWT, bukan Yesus, bukan Bunda Maria, bukan Sidharta Gautama, bukan dewa atau pun tuhan-tuhan yang lain.

Jadi, apakah jargon yang selama ini kita pegang harus dikoreksi? Silahkan menjawabnya dengan jujur.

"dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik"
(Q.S. Al-Maa’idah : 49)

Senin, 09 Juni 2008

Tragedi WTC ( disebutkan dalam Al Quran )

Apakah kejadian 6 tahun yang lalu, Tanggal 11 September atau Tragedi WTC telah dikatakan dalam Al-Qur'an ? Simak Q.S. At-Taubah :109 sbb:


Maka Apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar taqwa kepada Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan Dia ke dalam neraka Jahannam. dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang- orang yang zalim.

Di situ disebutkan keruntuhan sebuah bangunan karena yang mendirikannya adalah orang -orang yang zalim. Pada surat At Taubah diatas telah disebutkan kata "JURUFIN HAR" yang oleh mufassirun diterjemahkan sebagai "ditepi jurang yang runtuh". Ternyata 14 abad kemudian kata tersebut menjadi nama sebuah jalan dikota New York tempat berdirinya WTC, yaitu : Jalan JERF HAR.

Gedung WTC runtuh pada tanggal 11-9-2001Mari kita lihat beberapa kesamaan (yang mestinya bukan hanya kebetulan semata) :

  1. Tanggal 11 adalah tanggal terjadinya tragedi WTC, apakah suatu kebetulan bila surat At Taubah terletak pada juz ke 11?

  2. Bulan terjadinya tragedi itu adalah bulan September (bulan ke 9), apakah secara kebetulan jika surat At Taubah berada pada urutan ke 9 dari Alquran?

  3. Tahun terjadinya tragedi itu adalah tahun 2001, apakah secara kebetulan pulabila jumlah huruf dalam surat At Taubah terdiri dari 2001 huruf?

  4. Jumlah tingkat di gedung WTC ada 109 tingkat, sekali lagi apakah mungkin kebetulan bila hal tersebut sudah tertuang dalam Q.S. At Taubah ayat 109?

Subhanallah, Maha Suci Allah dan sungguh benar Muhammad adalah Rasul-Mu.

Sungguh benarlah firman-Mu :

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap penjuru langit dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur'an itu adalah benar (Q.S. Al Fushshilat : 53)


Ternyata Allah telah memberikan khabarnya 14 abad yang lalu tanpa diketahui oleh manusia.

Kamis, 05 Juni 2008

Buruk Rupa Cermin Dibelah

(Analisis Sederhana Peristiwa Monas 1 Juni)
Awalnya hanya mengikuti berita. Tapi lama-lama gatal juga tangan ini ingin menekan tuts keyboard dan menumpahkan isi kepala di sini. Terkait peristiwa Monas 1 Juni.

Berita-berita yang dapat diliput dari media, dari pernyataan dan kesaksian pihak yang terlibat, ditengarai ada unsur kesengajaan atau rekayasa sehingga peristiwa ini harus terjadi. Misalnya dengan adanya provokasi yang berbentuk petisi di koran nasional yang didukung tokoh-tokoh nasional, izin AKKBB yang dipermasalahkan, jalur yang tidak dipatuhi, kesengajaan mendatangi massa yang berseberangan opini, adanya oknum yang membawa senjata api, orasi yang tidak sesuai dengan tema, provokasi dengan hujatan “laskar setan”, kurang sigapnya polisi, dll.
Ada sebuah kalimat yang pernah saya dengar dari seorang pengamat intelijen yang mengatakan “kalau mau melihat apa target sebuh peristiwa, maka lihatlah kejadian setelahnya (akibatnya)”.

Mencermati kejadian setelahnya, peristiwa tersebut, bila dianalisis sederhana , bertujuan :
  1. Pengalihan isu pokok kenaikan BBM atau penyelamatan diri (atau muka?) pemerintah setelah mengeluarkan kebijakan menaikkan harga BBM yang menyengsarakan rakyat dan otomatis ditolak oleh sebagian besar rakyat. Indikasinya adalah ketika pemerintah dengan sigap mengeluarkan pernyataan mengecam keras kekerasan yang terjadi pada peristiwa itu padahal ketika kasus ahmadiyah tidak sesigap itu, bahkan cenderung mengambangkan masalah. Disamping itu demonstrasi yang dilakukan oleh elemen rakyat secara bergelombang tidak disikapi oleh pemerintah dengan ilmiyah atau intelektual. Bahkan cenderung hanya membela diri dan bersikukuh dengan pendiriannya menaikkan harga BBM, tanpa peduli kedzaliman yang timbul akibat keputusan itu.
    Isu BLT yang semula dipakai untuk mengalihkan rupanya kurang “cespleng”. Walaupun beberapa pengamat dan tokoh nasional sempat tergiring dengan opini BLT tsb.
    Pendapat Amin Rais dan “Pengakuan” nong Darol mahmada, salah seorang pentolan JIL, yang mengakui bahwa aksi itu memang dirancang pemerintah dan JIL untuk mengalihkan isu BBM. Namun tanpa “pengakuan” ini pun sudah bisa terlihat arahnya.
  2. Adu domba antara elemen Islam. Akibat kejadian di Monas itu, sekarang, mulai terlihat adanya konfrontasi antara elemen organisasi massa islam di tingkat daerah. Antara FPI dan Garda Bangsa terlibat suasana panas. FPI di beberapa daerah disweeping dan dicari-cari. Bahkan terjadi penyerangan ke markas FPI di DIY. Pernyataan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi mengingatkan pihak-pihak tertentu untuk tidak melibatkan NU menyusul insiden Monas 1 Juni. Beliau mengingatkan agar NU jangan diseret-seret ke dalam konflik ini. Tidak hanya itu , perluasan insiden Monas juga tampak dari upaya membangun opini seakan-akan lasyar Islam menyerang kelompok memperingati hari kesaktian Pancasila. Serangan ini dianggap ancaman terhadap Pancasila, ideologi negara, dan pada gilirannya dianggap merupakan ancaman terhadap negara.
    Komentar tokoh-tokoh nasional pun terpecah tentang peristiwa itu dan tanggapannya tentang organisasi FPI. Ada yang meminta untuk langsung dibubarkan saja, ada pula yang melihat bukan FPI itu akar masalahnya.
    Bisa dimaklumi bahwa pihak-pihak yang tidak suka terhadap Islam akan melakukan berbagai cara untuk menghancurkan Islam. Rand Corporation yang merupakan think-thank neo-conservative AS yang banyak mendukung kebijakan Gedung Putih merekomendasikan melakukan klasifikasi terhadap umat Islam berdasarkan kecendrungan dan sikap politik mereka terhadap Barat dan nilai-nilai Demokrasi (fundamentalis, tradisionalis, modernis, sekularis). Kemudian melakukan politik belah bambu, yaitu mendukung kelompok yang pro dan menjatuhkan kelompok yang kontra. Kemudian membenturkan kelompok-kelompok itu.
  3. Ada yang mengambil keuntungan dari peristiwa ini. Pihak JIL tentu saja senang dengan adanya peristiwa ini. Karena dengan demikian bisa membatasi pihak perintang kebebasan ala liberalisme melalui aparat dan media. FPI adalah salah satu pihak yang sejak dulu menjadi batu sandungan bagi JIL yang ingin meliberalkan negeri ini. Komentar syukurnya Ulil di berbagai milis mengenai penangkapan FPI menunjukkan hal itu. Pihak lain adalah jamaah Ahmadiyah yang mengharapkan bisa mendapat simpati dari masyarakat akibat menjadi “korban” dalam peristiwa ini sehingga tidak jadi dibubarkan.

Sungguh banyak yang telah mencoba berbuat makar terhadap Allah. Akan tetapi makar Allah jauh lebih dahsyat.

Dan merekapun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari. (Q.S. An-Naml : 50)