Rabu, 23 Juli 2008

Renungan dari Adab Makan Rasulullah Saw

Pada suatu kesempatan seorang dokter menceritakan wejangannya dengan mengajak yang hadir memikirkan sejenak tentang adab makan Rasulullah saw yang patut kita ambil ibrahnya. Berikut adalah wejangannya secara ringkas:


Cara makan - Menurut cara Rasulullah S.A.W, beliau akan mencampurkan lauk dan nasi dengan tangan kanannya dan kemudian membiarkan sebentar, lalu Rasullah saw akan mengambil sedikit garam menggunakan jari kecilnya, lalu Rasullah saw akan menghisap garam itu. Kemudian barulah Rasulullah makan. Mengapa? Karena kedua belah tangan kita mengeluarkan 3 macam enzim, tetapi konsentrasi di tangan kanan kurang sedikit dari yang kiri. Ini adalah karena enzim yg ada di tangan kanan itu merupakan enzim yang dapat membantu proses pelumatan/pencernaan (digestion), ia merupakan the first process of digestion. Mengapa menghisap garam? Karena garam adalah sumber mineral dari tanah yg diperlukan oleh badan kita. Dua cecah garam dari jari kita itu adalah sama dgn satu liter air mineral. Kita berasal dari tanah maka lumrahnya zat berasal dari bumi (tanah) inilah yg paling berkhasiat untuk kita. Kenapa garam? Selain karena ia adalah sumber mineral, garam juga adalah penawar yang paling mujarab bagi keracunan, menurut Dokter di rumahsakit-rumahsakit, the first line of treatment for poisoning (langkah pertama dalam menanggulangi keracunan) adalah dengan memberi Sodium Chloride, iaitu GARAM. Garam juga dapat menghalang sihir dan makhluk-makhluk halus yang ingin menggangu manusia.

Cara mengunyah - Rasulullah akan mengunyah sebanyak 40 kali untuk membiarkan makanan itu betul-betul lumat agar perut kita senang memproses makanan itu.

Membaca Basmalah - Membaca Basmalah sebelum makan untuk menghindari penyakit. Karena bakteri dan racun telah membuat perjanjian dengan Allah swt, apabila Basmalah dibaca maka bakteri dan racun akan musnah dari sumber makanan itu.

Cara minum - Janganlah minum berdiri walaupun hal itu makruh tetapi ia makruh yang mendekati haram. Jangan kita minum dari air yg besar dan kemungkinan orang lain juga akan meminum dari tempat yang sama, sehingga kita tidak memberi sisa air ke orang lain. Jangan bernafas selagi minum. Karena apabila kita minum dari air yg besar, lumrahnya kita akan meneguk air dan dalam proses minum itu, kita tentu akan bernafas dan menghembuskan nafas dari hidung kita. Apabila menghembuskan nafas, kita akan mengeluarkan CO2 (carbon dioxide), yang apabila bercampur dgn air (H20), akan menjadi H2CO3, iaitu sama dengan cuka, menyebabkan minuman itu menjadi acid (asam). Jangan meniup air yg panas, sebabnya sama diatas. Cara minum, seteguk bernafas, seteguk bernafas sehingga habis.

Ittiba' kepada Rasul ternyata memberikan banyak faedah, meskipun tanpa kita sadari. Maha Benar Allah dan RasulNya.

Tidak ada komentar: