Rabu, 30 April 2008

Stres, Atasi Dengan Bersyukur

Ternyata stres tidak hanya monopoli warga perkotaan. Hampir seluruh daerah dan pelosok di negeri ini bisa terkena, dengan tingkat dan jenis yang berbeda-beda.
Pada dasarnya, kata psikolog klinis dari Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Heri Widodo, M.Psi, manifestasi stres bisa beragam. Tergantung karakter kepribadian. "Ada yang melakukan tindakan membahayakan seperti bunuh diri atau melukai orang lain, membunuh orang lain termasuk keluarganya seperti kasus seorang ibu yang tega membunuh anaknya,"Stres bisa jadi membuat orang menjadi psikotik atau sering kita sebut gila, menyebabkan halusinasi, berkepribadian ganda. Sang ibu yang sedang berada dalam penahanan Polres Metro Bekasi ini sulit diajak bicara. Kalaupun bisa, pembicaraannya tidak jelas dan mengacau. Menurut Heri, pasti ada beban hidup yang menimpa si ibu sampai dia bisa melakukan hal ini. Dan memang, bisa dikatakan bahwa sang ibu ini sedang stres.
Keluarga, dalam hal ini paling rawan menjadi penyebab terjadinya stres. Sehingga bisa jadi si anak justru yang menjadi stresor (penyebab stres). "Tapi sebaliknya, justru keluarga jugalah yang mampu membantu pulihnya stres," jelas Heri.Karena itu, tidak mudah membuat si ibu bicara dan menceritakan apa yang terjadi, tegas Heri. Butuh orang yang bisa dipercaya olehnya, mau menerima dia apa adanya. Biasanya dari kalangan keluargalah yang bisa melakukan pendekatan ini. Sulit diketahui butuh berapa lama kondisi ini bisa pulih.
Agar tidak stres banyak hal bisa dilakukan. Pada dasarnya menerima hidup apa adanya merupakan salah satu langkah yang bisa dilakukan agar kita tidak stres. Banyaknya keinginan, sementara kemampuan terbatas bisa membuat orang tertekan dan depresi. Jadi, kita perlu mensyukuri apa pun yang kita alami dan terima setiap hari.Heri menjelaskan, stres pada dasarnya bisa dikelola. Tergantung dari kemampuan pribadi masing-masing. Kedewasaan pribadi dalam hal ini menentukan apakah seseorang mampu atau tidak menghadapi stresor.
Jadi alangkah beruntungnya seorang mukmin. Jika ia ditimpa cobaan ia sabar, jika ia diberi nikmat ia bersyukur.

Tidak ada komentar: